I.
Pendahuluan
Keajaiban Al Quran dilihat dari sisi kandungannya telah banyak ditulis dan
diketahui, tetapi keajaiban dilihat dari bagaimana Al Quran ditulis/disusun
mungkin belum banyak yang mengetahui. Pandangan sains secara konvensional
menempatkan matematika sebagai suatu yang prinsipil dari sebuah cabang
pengetahuan dimana alasan dikedepankan, emosi tidak dilibatkan, kepastian
menjadi hal yang ingin diketahui, dan kebenaran hari ini merupakan kebenaran untuk selamanya. Dalam
masalah agama, ilmuan memandang bahwa semua agama sama, karena semua agama
sama-sama tidak mampu memverifikasi atau menjustifikasi kebenaran melalui
pembuktian yang dapat diterima oleh logika. Jadi suatu hal dikatakan valid jika
ada bukti nyata, dan pembuktian ini merupakan sebuah prosedur yang dibentuk
untuk membuktikan suatu realitas yang tak terlihat melalui sebuah proses
deduksi dan konklusi yang hasil akhirnya dapat diterima oleh semua pihak.
Dengan dasar tersebut, pada makalah ini mencoba untuk membawa pembaca pada
suatu kesimpulan bahwa Al Qur’an yang ditulis menurut aturan matematika,
merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an adalah benar-benar firman Allah dan bukan
buatan Nabi Muhammad. Kiranya patut juga direnungi apa yang dikatakan oleh
Galileo (1564-1642 AD) bahwa . “Mathematics is the language in which God
wrote the universe (Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan dalam
menuliskan alam semesta ini)” ada benarnya. Kebenaran bahasa matematika
tersebut akan dibahas sekilas pada makalah ini
.
II.
Rumusan Masalah
A. Struktur matematis pada halaman 2 dan 3
dalam Al-Qur’an
B. Keajaiban angka 7 dalam Al-Qur’an
C. Sistem dalam Juz Al-Qur’an
D. Ayat-ayat yang diulang dengan sebuah
sistem
III.
Pembahasan
A. Struktur matematis pada halaman 2 dan 3
dalam Al-Qur’an
Dalam format Al-Qur’an 18 baris, ada 485 halaman
yang dimulai dari halaman 2.
Pemetaan Variabel angka pada halaman 2 dan 3:
1. Halaman 2
2. Halaman 3
3. 7 ayat al-fatihah
4. 4 ayat al-baqarah
5. 6 baris pada hlm 2
6. 6 baris pada hlm 3
Terdapat enam kombinasi yang ada pada halaman 2
dan 3 dalam Al-Qur’an:[1]
1. Kombinasi nomor halaman dan surat pada
surat al-fatihah
2. Kombinasi nomor halaman dan surat pada
surat al-baqarah
3.
Kombinasi
nomor halaman 3 dan jumlah ayat pada surat al-fatihah
4. Kombinasi nomor halaman 2 dan jumlah
ayat pada surat Al-Baqarah
5. Kombinasi jumlah ayat al-fatihah dan
jumlah ayat al-baqarah
6. Kombinasi baris pada al-fatihah dan
al-baqarah
Dari 6
kombinasi diatas, cermati kombinasi angka yang terdapat pada halaman 2 dan 3
dibawah ini:
·
27 +
72 = 99
·
34 +
43 = 77
·
37 +
73 = 110
·
24 +
42 = 66
·
47 +
74 = 121
·
6 + 6
= 12
Totalnya
adalah 99+77++110+66+121+12= 485
Dan
ternyata, angka 485 sama dengan total jumlah halaman al-qur’an
Dari penjelasan tersebut, jelas sekali mengantarkan kita kepada sebuah
fakta bahwa format al-qur’an merupakan sesuatu yang penting dan tidak bisa
diabaikan begitu saja. Atau dengan kata lain, pendekatan Al-Qur’an dari sudut
pandang format dan strukturnsya semakin menegaskan bahwa al-qur’an akan tetap
menampakkan keagungan dan keakurasiannya.
B. Keajaiban angka 7 dalam Al-Qur’an
Allah SWT memuliakan
sebagian rasul atas rasul-rasul yang
lain, Allah SWT berfirman sebagai berikut:
Artinya:
“Rasul-rasul
itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. di antara
mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah
meninggikannya[muhammad] beberapa derajat. dan Kami berikan kepada Isa putera
Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat Dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau
Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang)
sesudah Rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam
keterangan, akan tetapi mereka berselisih, Maka ada di antara mereka yang
beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. seandainya Allah
menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. akan tetapi Allah berbuat apa
yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al Baqarah(2):253)
Allah SWT juga mengistimewakan
sebagian malam atas malam-malam lainnya, yaitu tentang malam lailatul qadar.
Sebagaimana firman Allah dalam surat al qadar (97) ayat 1-5.
Artinya :
1.
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. dan tahukah kamu
Apakah malam kemuliaan itu?
3. malam kemuliaan itu
lebih baik dari seribu bulan.
4. pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan.
5. malam itu (penuh)
Kesejahteraan sampai terbit fajar.
Allah SWT juga memuliakan sebagian tempat dibanding
tempat-tempat yang lain, seperti mekkah. Sebagaimana yang tertera dalam
surat Al-Imran ayat 96. Selain itu Allah
SWT juga memuliakan sebagian surah diatas surah-surah yang lain, dan surah yang
paling mulia dalam Al-Qur’an adalah surah Al-Fatihah. Ayat kursi adalah ayat
yang paling mulia dalam al-qur’an. Surah Al-Ikhlas sebanding dengan sepertiga
al-qur’an. Itulah yang telah diberitahukan oleh rasulullah Muhammad SAW kepada
kita.
Sekarang
jika kita bertanya-tanya tentang bahasa angka dalam al-qur’an, merenungkan
angka-angka tersebut dan meneliti maksud dari setiap angka, lalu apakah Allah
memuliakan sebuah angka diatas angka-angka lainnya? Tidak diragukan lagi bahwa
angka yang memiliki keistimewaan lebih dibandigkan angka lainnya daalm
a-lqur’an setelah angka satu adalah angka tujuh. Angka ini memiliki tempat
istimewa dalam peribadatan orang mukmin, hadist-hadist nabi muhammad di alam,
sejarah dan sebagainya.
Akan
tetapi apa rahasia dari angka ini? Kenapa sering disebut di sejumlah peristiwa
yang berkaitan dengan al-qur’an? Kita akan membandingkan antara alam dan
alqur’an.
1. Struktur Alam, Struktur Al-qur’an dan Angka
Tujuh
Bagaimana semua elemen alam
yang begitu luas disekeliling kita ini dengan semua bagiannya, bintang-bintang
dan galaksinya bisa saling berhubungan dan saling terikat satu sama lain?
Salah satu hikmah dari Allah SWT adalah Dia
memilihkan hukum matematis yang tepat untuk menjaga alam ini. Salah satu
hukum-hukum tersebut adalah hukum gravitasi bumi. Hukum ini memeberikan
penjelasan ilmiah mengapa bumi berotasi mengelilingi matahari dan mngapa bulan
mengaelilingi bumi. Ini berhubungan dengan ciptaan allah. Lalu bagaimana
hubungannya dengan kalam allah.
Kita pun berimajinasi tentang kemuliaan kata-kata Allah SWT yang
tidak terbatas. Kita harus melihat al-qur’an sebagai sebuah struktur kokoh yang
terbentuk dari kata-kata, huruf-huruf, ayat-ayat, dan surat-surat. Allah SWT
telah mngatur struktur besar tersebut dengan sistem yang mengagumkan.
Dengan demikian, pencipta alam semesta ini tak
lain dan tak bukan adalah yang menurunkan al-quran. Begitu pula yang membangun
tujuh langit tak lain adalah Dia juga yang mendesain al-qur’an. Kita juga
mengamati lingkungan disekitar kita bahwa angka tujuh memiliki banyak petunjuk di alam dan
kehidupan.
Kita juga mengamati ada
sebuah sistem yang integral dalam al-qur’an yang didasarkan pada angka tujuh
ini. Hal ini munujukkan keesaan Allah SWT dan menunjukkan bahwa Al-Qur’an
adalah kitab suci yang diturunkan kepada umat manusia sebagai petunjuk
kehidupan.[2]
2. Angka 7: Sebuah Pola Matematis Lain dari Sistem Penulisan Al Qur’an
Selain sistem 19 yang merupakan
format secara umum sebagai kode matematis yang digunakan Allah dalam menuliskan
Al-Qur’an, ternyata angka 7 juga mewarnai keajaiban matematis lain dari Al-Qur’an.
Penemuan kedua pola matematis itu ditambah dengan
pola matematis lainnya yang banyak dijumpai dalam penulisan Al-Qur’an seperti
frekuensi munculnya kata-kata tertentu memperkuat bukti bahwa Al-Qur’an disusun
mengikuti pola matematis yang seorang manusia-pun tidak akan mampu membuat
sebuah buku dengan disain matematis seperti yang dijumpai di Al-Qur’an, baik
susunan surat, ayat, kata, huruf dan hubungan antar keempat komponen tersebut.
2.1.Kaitan Angka 7 dengan Inisial “Alif-Lam-Mim”
Perlu dijelaskan bahwa konsep angka 7
disini merujuk pada semua bilangan yang habis dibagi dengan 7 atau merupakan
kelipatan 7, misalnya 14, 21, 28, 35, dst yang semua bilangan tersebut habis
dibagi 7.
Jika seseorang mengganti huruf-huruf pada inisial yang ada dalam
Al-Qur’an, menurut Alkaheel, interpretasi dari ayat-ayat dan surat yang
memuat inisial tidak akan berubah. Akan tetapi, menurut dia, berdasarkan logika bahwa
Allah tidak mungkin secara sembarangan menempatkan huruf-huruf pada inisial
yang mengawali surat di Al Qur’an, tetapi Allah sengaja menempatkan huruf-huruf
tersebut sebagai inisial, maka jika kita ganti satu huruf dalam susunan di
inisial “Alif Lam Mim” misalnya, hal itu akan merubah seluruh struktur. Dengan
kata lain, dalam huruf-huruf dalam susunan di inisial tersebut terdapat
keajaiban (miracle) yang dapat menjaga sekaligus mencegah Al Qur’an dari
perubahan yang mungkin dilakukan manusia.[3]
Jumlah surat dalam Al-Qur’an yang memuat inisial “Alif-Lam-Mim”
sebanyak 6 surat. Inisial pertama yang muncul di Al Qur’an adalah ‘Alif Lam Mim”
yang merupakan ayat pertama dari Surat Al-Baqarah.
Ayat kedua setelah ayat pembuka ini Allah
menyatakan bahwa Kitab ini (Al Qur’an) tidak mengandung keragu-raguan dan
merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Firman
Allah yang artinya “Alif Lam Mim; itulah Kitab yang didalamanya tidak ada
keragu-raguan; merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (QS Al
Baqarah 1-2)”.
Surat terakhir yang memuat inisial “Alif-Lam-Mim”
adalah Surat As-Sajdah. Dalam surat ini kita juga akan temukan bahwa ayat yang
mengikuti inisial tersebut mengkonfirmasi kembali tentang kepastian tentang
Kitab Suci Al-Qur’an dan kitab suci ini diturunkan dari Allah. Allah berfirman
“Kitab yang diturunkan yang di dalamnya tidak ada keragu-raguan, dari Tuhan
semesta alam”. Jadi Allah selalu mengkonfirmasi bahwa tidak ada keragu-raguan
tentang Al Qur’an.
Dibawah ini akan dibahas tentang distribusi huruf-huruf spesial dalam “Alif-Lam-Mim” yang
menakjubkan:
·
Jika
kita tuliskan QS Al Baqarah ayat 2 yang mengikuti ayat pertama “Alif Lam
Mim” seperti yang tertulis dalam Al Qur’an dan dibawah setiap kata
dalam ayat tersebut dituliskan jumlah huruf-huruf inisial dari “Alif Lam Mim”
yang ada pada setiap kata di ayat tersebut tersebut, maka dapat kita lihat
sebagai berikut:
"Kitab yang di dalamnya tidak ada keragu-raguan. Sebagai petunjuk
bagi orang-orang yang bertaqwa”
·
Kemudian kita susun angka-angka
tersebut menjadi sebuah angka 3000221. Angka ini memiliki hubungan dengan angka
7 karena angka tersebut merupakan angka dengan kelipatan 7. Jika kita bagi
angka tersebut dengan 7 maka akan kita dapatkan sebuah bilangan bulat.
3000221 = 7 x 428603
·
Bagaimana dengan distribusi
huruf-huruf tersebut pada surat terakhir (Surat As-Sajdah) yang diawali dengan
inisial yang sama (Alif Lam Mim)? Dengan cara yang sama seperti sebelumnya,
marilah kita tuliskan ayat yang mengikuti inisial “Alif Lam Mim” pada Surat As
Sajdah, dan kita hitung jumlah huruf-huruf “Alif Lam Mim” yang ada pada setiap kata
dalam ayat tersebut, maka kita peroleh hasil seperti dibawah:
“Kitab yang diturunkan yang di dalamnya tidak ada keragu-raguan,
dari Tuhan semesta alam”
Dari susunan huruf tersebut dapat
kita baca angka 40100221, yang mewakili distribusi huruf dalam inisial
“Alif Lam Mim” dalam ayat tersebut. Jika angka tersebut kita bagi dengan 7 maka
akan kita dapat bilangan bulat. Dengan kata lain bilangan yang diperoleh
tersebut merupakan bilangan dengan kelipatan 7
40100221 = 7 x 5728603
2.2. Hubungan Harmonis antara surat Al-Baqarah
dan Surat As-Sajdah yang menakjubkan
Keajaiban Al-Qur’an yang bersifat numerik/matematik dalam kaitannya
dengan kedua ayat di atas tidak berhenti pada pola di atas, tetapi bahkan pada
hubungan antara kedua ayat tersebut. Itulah sebabnya Allah nyatakan bahwa
Al-Qur’an adalah kitab yang sempurna, baik ditinjau dari isi maupun
desain/struktur penulisannya.
Hubungan antara kedua ayat di atas, misalnya
dilihat sebagai berikut:
·
Jika
kita hitung jumlah huruf yang merangkai ayat pertama (QS Al-Baqarah Ayat 2) dan
ayat kedua (QS As-Sajda Ayat 2), kita dapatkan masing-masing sebanyak 26 dan 29
huruf.
·
Yang menakjubkan adalah kedua
angka tersebut kalau digabungkan berhubungan dengan angka 7.
·
Jika kita susun keduanya sebagai berikut dengan berdampingan satu sama
lain:
Ayat Kedua (QS As-Sajdah Ayat 2) Ayat Pertama (QS Al Baqarah Ayat 2)
29 26
didapat bilangan 2926 yang merupakan kelipatan dari 7:
2926
= 7 x 418
Apakah hubungan
yang begitu harmonis berhenti di sini? Ternyata tidak. Lihat pola hubungan
berikutnya!
·
Pada
ayat pertama (QS Al-Baqarah Ayat 2) diperoleh bahwa jumlah kata yang memuat
salah satu huruf pada inisial Alif Lam Mim ada 4 kata, dan jumlah huruf
dalam Inisial Alif Lam Mim pada ayat tersebut sebanyak 8 atau dua kali
lipat (lihat distribusi huruf di halaman sebelumnya). Hal
yang menakjubkan di sini adalah kedua angka tersebut memiliki hubungan yang
erat dan berkaitan dengan angka 7.
Jumlah kata yang memuat salah satu huruf
dalam inisial "ALM" = 4
Jumlah seluruh huruf dari “ALM” pada ayat tersebut = 8
dan diperoleh angka 84 yang merupakan
sebuah bilangan dengan kelipatan 7:
84 = 7 x 12 (Catat: angka 12 = 8 + 4)
·
Operasi matematika pertama
menghasilkan bilangan bulat 12, sedangkan operasi matematik kedua menghasilkan
bilangan bulat 15. Dan hasil dari operasi matematik di atas juga saling
berhubungan; 15 dituliskan setelah 12 diperoleh angka 1512, yang merupakan bilangan
kelipatan 7:
1512
= 7 x 216
Angka
terakhir dari hasil tersebut yaitu 216, yang langsung berhubungan dengan jumlah
seluruh surah dalam Al-Qur’an yang memuat
inisial “Alif Lam Mim”, yaitu sebanyak 6:
216
= 6 x 6 x 6
3. Alasan mengapa Allah SWT memilih angka
tujuh
3.1.Angka tujuh di alam
Ketika allah mulai
menciptakan alam ini, allah memilih angka tujuh untuk dijadikan jumlah dari
tingkatan langit dan bumi. Allah SWT berfirman :
Artinya:
“Allah-lah
yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku
padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”. (QS.
Ath-Thalaq:12)
Bahkan atom yang dianggap
sebagai satuan dasar pembentuk alam tersusun dari 7 tingkatan elektron dan
tidak mungkin lebih dari itu. Begitu juga jumlah hari dalam satu minggu
berjumlah 7, jumlah tanda musik yang tujuh, dan jumlah warna-warna pelangi yang
juga tujuh. Kita juga tidak boleh melupakan bahwa para ahli tanah baru-baru ini
mengungkapkan bahwa bola dunia terdiri dari tujuh tingkatan,
3.2.Angka 7 dalam hadist nabi
Hadist-hadist yang
disabdakan oleh rasulullah SAW berjumlah banyak sekali, dan angka tujuh
memiliki porsi yang dominan dalam hadist-hadist tersebut. Ketika rasul
berbicara tentang dosa-doas besar, beliau membatasinya dengan tujuh macam.
Rasul bersabda: “Jauhilah tujuh dosa besar” (HR. Bukhari Muslim).
Ketika rasul memberitahu
kita tentang kemuliaan sebuah surah dalam
al-qur’an beliau bersabda: “segala puji bagi tuhan semesta alam, surah
itu adala surah al-fatihah yang disebut sebagai surah yang diulang-ulang sebanyak
tujuh ayat dan al-qur’anul al-adzim yang diberikan padaku”. (HR. Bukhori)
Begitu pula ketika beliau
berbicara mengaenai al-qur’an. Rasulullah menjadikan angka tujuh sebagai
penghubung yang kuat dari al-qur’an. Rasul bersabda: “al-qur’an ini diturunkan
dalam tujuh huruf (HR. Bukhori Muslim).
Hadist ini menunjukkan bahwa huruf-huruf
al-qur’an berjalan dengan sistem bilangan tujuh yang koheren
3.3.Angka 7 dan Ibadah Haji
Kita semua mengetahui bahwa
ibadah haji menempati rukun kelima dari rukun islam. Dalam haji, seorang muslim
bertawaf di sekeliling ka’bah sebanyak tujuh putaran. Melakukan sa’i antara
shofa dan marwa sebanyak tujuh kali juga.
Ketika melempar jumrah, nabi saw juga
melempar batu jumrah sebanyak tujuh kali. Penyebutan angka ini juga terdapat
dalam ayat-ayat yang berbicara mengenai haji dan umrah. Firman Allah SWT dalam
surah Al Baqarah ayat 196
3.4.Penciptaan langit
Ada bebarapa ungkapan yang
menceritakan tentang penciptaan langit dan bumi dalam enema hari. Jika kita meneliti
kebenaran ini dalam al-qur’an, artinya mencari tahu kebenaran penciptaan langit
dan bumi dalam 7 hari, maka kita menemukan ayat yang menjelaskan hal tersebut tepat berjumlah
tujuh ayat. Ayat-ayat tersebut adalah diantaranya:[4]
·
Al’a’raf(7)
ayat 54
·
Yunus(10):2
·
Hud(11):7
·
Alfurqan(25):59
·
As-sajdah(32):4
·
Qaf
(50):38.
·
Al-hadid(57):4
C. Sistem dalam Juz Al-Qur’an
Lebih dari itu, pembagian
30 juz al-qur’an yang dilakukan belakangan ernyata juga memiliki keselarasan
dengan angka 7. Sebagaimaan kita maklumi, alqur’an telah terbagi menjadi 30 juz
dengan jumlah rata-rata yang hampir sama. Meskipun pembagian ini berlangsung
bertahun-tahun setelah rasulullah wafat dan dilakukan atas inisiatif para
ulama, pembagian ini pun seirama dengan sistem numerik yang dimiliki oleh
al-quran. Bukankah ini suatu bukti yang takterbantahkan akan jaminan penjagaan
yang diberikan oleh allah terhadap alqur’an, sejak diturunkan sampai hari
kiamat?
Berikut ini terkait fakta sistem yang ditemukan dalam juz alqur’an:[5]
- 1. Juz petama memiliki urutan nomor 1, sedangkan juz terakhir bernomor urut 30. Apabila kedua angka ini dideretkan, didapati bilangan baru, yaitu 301. Sebuah bilangan yang habiz dibagi 743x7= 301
- Surah dalam al-qur’an berjumlah 114, sedangkan juznya berjumlah 30. Kedua bilangan ini bila dideretkan (dari sebelah kanan sebagaimana penulisan abjad arab-penerj.), akan menghasilkan bilangan 30114, yang juga habis dibagi 7 4302x7=301143.
- Ayat alquran berjumlah 6236 dan terbagi dalam 30 juz. Dua bilangan ini akan menghasilkan bilangan 306236 apabila dideretkan (dari sebelah kanan). Sebuah bilangan yang habis dibagi7. 43748x7=306236
Suatu hal yang luar biasa adalah ketika
menderetkan ketiga bilangan pengali angka 7 diatas (yaitu 4378, 4302 dan 43).
Kita akan mendapatkan sebuah bilangan yang habis dibagi 7 sebanyak 2 kali.
892825107x7x7=43784 4302 43
Disamping itu, penjumlahan angka ini satu
asama lain juga merupakan hasil kelipatan dari angka 7:
4+3+7+4+8+4+3+0+2+4+3= 42=7x6
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat didalam al-qur’an memiliki sistem yang koheren.
D. Ayat-ayat yang diulang dengan sebuah
sistem
Tidak hanya kata-kata yang
diulang dalam alqur’an yang memiliki sistem numerik, tetapi ayat-ayat yang
diulang dengan segala kesempurnaannya juga memiliki sistem numerik tersendiri.
Sekarang, kita akan memaparkan sebuah contoh sistem tersebut.
Perintah Allah kepada sang penghulu manusia, Muhammad SAW sebagai berikut:
Artinya:
“Hai Nabi,
berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan
bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka ialah Jahannam. dan itu adalah
tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (QS. At-Taubah:73)
Ayat tersebut diulang secara utuh dalam
al-qur’an sebanyak 2 kali. Ayat ini secara lengkap kita dapatkan di dua tempat,
yaitu:
- Surat at taubah:73
- Surat at tahrim: 9
Jadi, kata (jahid) ’berjihadlah’ adalah
kata yang hanya digunakan dalam al-qur’an untuk berbicara kepada Rasulullah
SAW. Begitu pula kata perintah (aghluth) ‘bersikap keraslah”. Kedua kata
tersebut diulang sama persis dalam al-qur’an sebanyak 2 kali. Bilangan yang
muncul dari kedua ayat tersebut adalah 973. Sebuah angka yang habis jika dibagi
7.
193x7=973
Kasus
seperti ini sangat banyak kita dapatkan dari kata, ungkapan dan ayat dalam
al-qur’an. Contoh dalam pembahasan ilmiah ini hanyalah setetes dari air
disamudra luas. Namun bagaimananpun juga, kita harus memikirkan betapa besarnya
keajaiban yang terkandung dalam al-qur’an, karena kitab tersebut akan selalu
menjadi kitab yang teragung dari jenis konsepsi apapun di dunia.
IV.
Kesimpulan
Dari penjelasan awal hingga akhir, jelas sekali mengantarkan kita kepada
sebuah fakta bahwa format al-qur’an merupakan sesuatu yang penting dan tidak
bisa diabaikan begitu saja. Atau dengan kata lain, pendekatan Al-Qur’an dari
sudut pandang format dan strukturnsya semakin menegaskan bahwa al-qur’an akan
tetap menampakkan keagungan dan keakurasiannya.
Menggali pesan-pesan mengagumkan dari al-Qur’an memang tidak pernah habis.
Setiap kali terungkap sebuah rahasia, akan muncul rahasia-rahasia baru yang
mengajak kita untuk memecahkannya.
V.
Penutup
Demikian makalah
ini kami buat. Kami menyadari dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat kami harapkan. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Ar Badafal, Fadal, Al-Qur’an
dan terjemahnya, Bandung: Sygma, 2005
Basya, Fahmi , Matematika Islam
(Matematika Al-Qur’an), Jakarta: Pusat Studi
Islam dan Kepurbakalaan, 2004.
Suwaidan, S., Numeric
Miracles In the Holy Qur’an, www.islamicity.org
Thalhah, Hisham, Ensiklopedia Mukjizat AlQur’an dan Hadist,
Kemukjizatan
angka,
Jakarta: PT. Sapta Sentosa, 2008.
0 komentar:
Posting Komentar