I.
PENDAHULUAN
Sebagai sumber ilmu pengetahuan kedua,
hadits telah menjadi faktor pendukung utama kemajuan ilmu pendidikan. Banyak
hadits yang berbicara tentang ilmu terutama ilmu pengetahuan, misalnya hadits
tentang mencari ilmu (tholabul ilmi).
Penemuan ilmiah modern telah banyak
membantu kita memahami maksud yang tersembunyi dari hadits, diantaranya isyarat
tentang alam dan sejumlah komponennya, berbagai fenomena dan hukumnya. Oleh
karena itu disini kita akan mempelajari sedikit tentang isyarat kosmologis dan
keilmuan yang tersembunyi dalam hadits secara lugas dan gamblang.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Pengertian
hadits dan IPTEK
B.
Hadits sebagai
sumber ilmu
C.
Contoh hadits
tentang sains
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
hadits dan IPTEK
Hadits adalah “Seluruh perkataan, dan hal ihwal tentang Nabi
Muhammad SAW, sedangkan menurut yang lainnya adalah segala sesuatu yang
bersumber dari Nabi, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun
ketetapannya”
Yang dimaksud dengan hal ihwal dari definisi diatas ialah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi yang berkaitan dengan himmah, karakteristik, sejarah kelahiran, dan kebiasaan-kebiasaanya.
Yang dimaksud dengan hal ihwal dari definisi diatas ialah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi yang berkaitan dengan himmah, karakteristik, sejarah kelahiran, dan kebiasaan-kebiasaanya.
Artinya:
“Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW, baik yang berupa perkataan, perbuatan, taqrir, maupun sifat beliau”
“Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW, baik yang berupa perkataan, perbuatan, taqrir, maupun sifat beliau”
IPTEK, terdiri dari dua kata yaitu ilmu pengetahuan dan technology,
Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh
melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method). Sedang
teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan iptek merupakan
hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan
mengembangkan iptek
B.
Hadits sebagai
sumber ilmu
Sebagai sumber ilmu pengetahuan kedua, hadits telah menjadi faktor
pendukung utama kemajuan ilmu pendidikan. Banyak hadits yang berbicara tentang
ilmu terutama ilmu pengetahuan. Landasan hadits sebagai sumber ilmu adalah QS.
An Najm ayat 3-4 yang artinya “tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan
dan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).”
1.
Semangat
membaca alam sebagai ayatullah pertama
Satu hal yang
menarik ialah bahwa alqur’an sangat menggalakkkan manusia memperhatikan bahkan
meneliti alam dan menemukan ayat-ayat Allah yang mengatur fenomena itu. Ibnu
Rusy, sarjana muslim yang terkenal pernah mengatakan, bahwa alam raya ini
adalah kitab Allah yang pertama, sebelum kitab-kitab Allah yang lain yang
berbentuk wahyuNya. Gejala alam telah berbicara kepada mereka yang mau mengerti
akan ayat-ayat Allah yang tealah dipatuhi alam itu. Di dalam praktek,
sunnatullah yang diketemukan para Saintis itu selalu melalui beberapa percobaan
atau ekperimen.
2.
Pendekatan
hadits
a)
Hilir ke hulu
Pendekatan hulu
berangkat dari penemuan IPTEK menuju Sunnah yang bertujuan untuk menemukan
hadits yang mungkin menjadi sumber temuan tersebut. Contoh : teori tentang
Geosentris dan Helio sentries, setellah dicocokkan dengan al-Hadits ternyata
terbukti bahwa pusat tatasurya adalah matahari bukan bumi.
b)
Hulu ke hilir
Hadits ke iptek contohnya tentang melihat bulan pada saat akan
mulai puasa ramadlan, sebagaimana hadits nabi : “ mulailah berpuasa setelah
merukyat hilal dan beridul fitrilah setelah merukyatnya ; jika langit tertutup
awan lakukanlah pengkadaran [H.R Bukhori Muslim]
Diilhami oleh hadits tersebut, dan
dimotivasi oleh perbedaan dan kontroversi penentual awal dan akhir romadlon,
maka ICMI Orsat Kawasan Puspitek dan sekitarnya bekerjasama dengan Orsat Pasar
jum’at dan sekitarnya menemukan teleskop rukyat. System ini menggunakan tehnology
mutakhir dari teleskop, filter substraksi, pengolahan citra, perekaman video,
computer, dan telekomunikasi.
Dengan menggunakan penemuan ini, maka pelaksanaan rukyatul hilal
dapat dipermudah dan citranya dapat direkam, konferensi jarak jauh serta dipancar
luaskan dalam siaran langsung televise melalui satelit komunikasi.[1]
C.
Contoh hadits
tentang sains
1.
Kebulatan bumi
Salah satu ayat Alqur’an ada yang menjelaskan bahwa : “Dan kami Telah menghamparkan bumi dan
menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu
menurut ukuran” (QS. Al Hijr ayat 19).
Ayat ini belum mampu menjelaskan bagaimana
kebulatan dari bumi, karena seolah-olah bumi dihamparkan luas dan
lingkaran layaknya uang koin.
Hal ini diperjelas oleh hadits yang diriwayatkan dari ibnu Abbas
bahwasanya rosul pernah ditanya kemana tenggelamnya benda-benda angkasa yang
tenggelam itu, dan dari mana terbitnya benda-benda angkasa yang terbit itu?.
Nabi mejawab: Ia tetap berada pada
tempatnya. Tidak berpindah dan bergeser. Ia tenggelam bagi satu kaum dan terbit
bagi kaum yang lain. Ia tenggelam dan terbit pada suatu kaum. (dan dalam waktu
bersamaan) satu kaum mengatakan ia tenggelam sementara kaum yang lain
mengatakan ia terbit. Musnad imam abiy Ishaq al Hamadaniy.[2]
Hadits ini menjelaskan bahwa matahari terus menerus terbit dan
terbenam saling bergantian di atas permukaan bumi. Hal ini tidak mungkin
terjadi kecuali jika bumi berbentuk bulat atau elips dan ia terus menerus
berputar mengelilingi porosnya di hadapan matahari sehingga terjadilah siang
dan malam diatas permukaannya secara bergantian. Dan ini akan berlangsung
hingga kiamat tiba.
2.
Gen penawar
racun pada lalat
Hadist nabi : Jika jatuh seekor lalat pada minuman kalian maka
benamkanlah, karena di salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap
yang satunya terdapat penyembuhnya. [HR. Bukhari].
Hadist Rasulullah ini dibuktikan oleh para
ilmuwan. Para ilmuwan telah menemukan dahsyatnya dan kehebatan serangga yang
bernama lalat. Lalat mengepakkan sayapnya sebanyak 200 hingga 400X setiap
detiknya. Dan setiap detik ia menggerakkan sayapnya 200 hingga 400X gerakan.
Mereka melakukan penemuan – penemuan dan keajaiban pada lalat sehingga mereka
mengatakan bahwa di dalam setiap sayap seekor lalat itu terdapat fungsi –
fungsi elevator dan fungsi – fungsi depressor, yaitu fungsi mengangkat dan
menurunkan sayapnya. Dan itu bergerak 200 hingga 400X setiap detiknya dan
gerakan lalat itu yang demikian sangat menakjubkannya itu selalu bergerak dalam
bermenit – menit atau berjam – jam.
Gerakan otot yang sedemikian cepatnya
menggerakkan sayap seekor lalat yang sangat kecil. Seekor lalat yang kecil,
yang dijelaskan oleh para ilmuwan dari Australia bahwa seekor lalat itu
terbukti pada sebelah sayapnya ditemukan 1 gen refilin yaitu gen yang mempunyai
2 fungsi yakni fungsi pada industri dan fungsi pada kesehatan.
Gen refilin ini lebih dahsyat dan lebih kuat dari
semua jenis karet yang ada. Jenis karetnya diambil dari pohon karet atau
lainnya, gen refilin yang ada di sayap lalat itu lebih kuat dan lebih hebat
jika dipakai sebagai karet karena ia mempunyai daya dorong dan daya tekan yang
sangat kuat serta daya pental yang demikian dahsyat dan itu ada pada sayap
seekor lalat dan serangga lain hingga ia dapat bergetar hingga 1000X dalam
setiap detiknya.[3]
Dari segi fungsi kesehatan dari gen refilin
menunjukkan bahwa gen ini adalah satu gen yang mampu mengobati penyakit –
penyakit yang ada pada syaraf – syaraf arteri dan meina. Syaraf arteri yang
seringkali terjadi penyumbatan didalamnya, dapat diobati dengan gen refilin
yang ada pada lalat.
Demikian sempurna dan jeniusnya Rasulullah
Shallallahu’alaihi wassallam. Jika ada lalat jatuh pada minuman kalian, maka
tenggelamkanlah lalat itu dengan tujuan agar gen – gen refilin yang ada di
sayap lalat dapat bertebaran di air hingga menjadikan minuman itu bebas dari
bakteri – bakteri yang ada pada sayap lalat yang lainnya.
Manusia meneliti dan mempelajarinya dengan
mikroskop selama puluhan tahun tetapi Rasulullah sudah lebih dahulu tahu bahwa
di sayap lalat terdapat gen penyembuh atas petunjuk dari Allah Azza Wa Jalla
sebagai sang Maha Pencipta segala sesuatu dan Maha Mengetahui akan seluk beluk
ciptaanNya.
IV.
KESIMPULAN
Hadits sebagai sumber ilmu
pengetahuan kedua, telah menjadi faktor pendukung utama kemajuan ilmu
pendidikan. Banyak hadits yang berbicara tentang ilmu terutama ilmu
pengetahuan, misalnya hadits tentang mencari ilmu (tholabul ilmi).
Penemuan –penemuan ilmiah modern
telah banyak membantu kita memahami maksud yang tersembunyi dari hadits,
diantaranya isyarat tentang alam dan sejumlah komponennya, berbagai fenomena
dan hukumnya, salah satu isyaratnya adalah kebulatan bumi dan gen refilin pada
lalat.
Selain itu juga terdapat beberapa
pendekatan dalam mengkaji hadits diantaranya; pendekatan ke hulu dan ke hilir.
V.
Penutup
Demikianlah makalah yang sederhana ini kami susun semoga
dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Akhirnya dengan kerendahan hati sebagai manusia yang mempunyai banyak sekali
kekurangan kami mengakui bahwa makalah kami jauh dari sempurna. Oleh sebab itu
kritik dan saran kami tunggu demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga niat
baik kita diridloi oleh Allah SWT. Amin.
Selamat membaca,
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad As-Shouwy dkk., Mukjizat Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang
IPTEK, Jakarta : Gema Insani Press. 1995
http://chemistrahmah.com/fakta-ilmiah-lalat-hadis-rasulullah-tentang-lalat.html
Yusuf Al-Qordawy, As-Sunnah sebagai sumber IPTEK dan Peradaban,
Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 1998
Zaghlul an-Najjar, Pembuktian Sains dalam Sunnah, Jakarta : AMZAH,
2006
0 komentar:
Posting Komentar