Sabtu, 28 Mei 2011

Mengenal Para OrientaLis dan Karya-karYanya

I.PENDAHULUAN
Keberadaan orientalis bagi dunia Islam telah menimbulkan perdebatan panjang. Sebagian umat Islam menolak mentah-mentah terhadap kajian yang dilakukan kaum orientalis, karena dipandang telah melecehkan Islam. Kesimpulan seperti ini jelas berkaitan dengan sikap ideologi dan kecemasan kaum orientalis dalam beragama, selain agama yang mereka anut adalah musuh, dan harus dihancurkan.
Dengan demikian apakah orientalisme itu sama sekali buruk? Jawabannya jelas tidak. Sejumlah pemikir besar di Barat telah menghabiskan umurnya untuk mengkaji Islam lantaran mereka secara jujur tertarik terhadap kajian-kajian itu. Tanpa usaha mereka, banyak diantara pengetahuan berharga dalam buku-buku Islam kuno akan hilang tanpa bekas atau tidak terjamah orang. Pada umumnya, para orientalis itu benar-benar menekuni pekerjaan penerjemahan ini.
Untuk mengetahi siapa saja tokoh orientalis dan apa saja karya yang telah mereka tulis, kami akan membahas dalam makalah ini.

II.RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas, penulis akan merumuskan makalah ke dalam subpokok bahasan sebagai berikut:
A.Tokoh-Tokoh Orientalis Berdasarkan Isi Karyanya
B.Tokoh-Tokoh Orientalis Berdasarkan Kebangsaannya

III.PEMBAHASAN
A.Tokoh-Tokoh Orientalis Berdasarkan Isi Karyanya
Berdasarkan isi karyanya dapat dibedakan dua macam orientalis yaitu
1.Tokoh orientalis yang karangannya bermanfaat bagi umat Muslim diantaranya:
-Profesor T.W. Arnold pengarang kitab “Preaching of Islam” sebuah kitab yang sangat tinggi mutunya.
-Stanley Lane/ Poole pengarang kitab “Saladin” (Salahuddin Al-Ayuuby) dan kitab “Moors In Spain”.
-Dr. Aloys Spenger yang mengarang kitab yang sangat penting dan bernilai yaitu kitab bahasa Inggris sebagai pengantar (Muqaddimah) dari kitab “Al- Ishaabah Fi Tamyiizi s-Shahaabah”(Riwayat hidup para Sahabat Rasulullah) yang dikarang oleh Ibnu al-Hajar Al-Asqallaany.
-Edward William Lane, pengarang Encyclopadea Besar yang lebih terkenal dengan nama “Arabic/ English Lexicon” yang membahas semua kata bahasa Arab dengan bahasa Inggris dan Ilmu Nahwu (Tata bahasa Arab) dengan keterangan yang sangat luas yang menjadi pegangan semua orang lebih-lebih para ahli bahasa Arab dan Tata Bahasa Arab.
-A.W. J-Wensinck pengarang Encyclopadea yang sangat rapi menurut abjad yang memuat adits-hadits Nabi yang terdapat dalam Kitab-kitab Hadits Shahih Yang Empat Belas yang masyhur, juga dari kitab Sirah (Biografi) dan perang-perang yang terkenal.
-G.B. Stronge pengarang kitab “Lands Of The Eastern Caliphate”, yaitu ilmu bumi pengarang Encyclopadea Khalifah di Timur.
2.Tokoh orientalis yang karyanya menentang Islam
-Gustave File dalam tulisannya mengatakan tentang kenabian Muhammad, bahwasannya apa yang dialaminya tidak lain hanyalah seperti sedang terkena penyakit malaria. Apa yang didengarnya seperti suara gemerincing bel adalah bukan wahyu. Akan tetapi merupakan adat kebiasaan yang biasa menimpa orang yang terkena penyakit ayan dan tekanan jiwa atau syaraf.
-Lewis Spenger dalam bukunya “Kehidupan Muhammad dan Ajarannya” mengatakan sebenarnya Muhammad adalah seorang yang mengidap penyakit ayan dan histeris yang sering kambuh.
-Theodo Ronuwel dalam bukunya tentang sejarah Qur’an mengatakan Muhammad adalah seorang yang sering terjangkit penyakit ayan dan histeris yang menjadikan dirinya seolah merasa sedang menerima wahyu.
-Samuel Margolion mengatakan dalam bukunya “Muhammad dan Munculnya Islam”. “Muhammad yang mengaku mendapat wahyu Ilahi, sungguh telah banyak sekali menyeret manusia kepada kesesatan”.
-William Munir dalam bukunya berjudul “Kehidupan Muhammad” menyebutkan bahwasannya Muhammad adalah pendusta yang mengaku sebagai Rasul. Ia adalah mantan pemberi nasehat di Mekkah yang kemudian pindah ke Madinah sebagai seorang politikus yang ambisius. Ia mengaitkan dirinya dengan setan demi untuk mendapatkan kesuksesan duniawi.
-Philip K. Hitti dalam bukunya yang berjudul Islam and the West yang isinya Dr. Hitti melancarkan tuduhan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang penipu yang lihai. Menurutnya Islam tidak lebih daripada warisan orang Yahudi Kristen yang diarabisasikan dan dinasionalisasikan.

B.Tokoh-Tokoh Orientalis Berdasarkan Kebangsaannya

a.Perancis
1.G. Postel (1505-1581). Mulanya ia sebagai pelayan pada sekolah gereja. Kemudian ia mempelajari bahasa Latin, Yunani, Itali dan Spanyol. Dan dari bahasa-bahasa Timur, ia mempelajari bahasa Hibro, Kaldan, Siryani, Armania, Ethiopi, Arab dan Turki. Semua buku tulisan tangan yang dikumpulkannya dijual sehingga ia menjadi seorang Raja. Ia menyusun kamus dengan dua belas bahasa yang telah dipelajarinya dan buku “Tata Bahasa Arab” dengan huruf Arab.
Karya-karyanya : Kamus 12 bahasa (1538), Tata bahasa Arab (1538), Persesuaian Al-Qur’an dan Injil (1543), Bahasa Arab dan Finisia (1553), Adat dan Syari’at Orang Muslim (1560). Selain itu ia juga banyak menyimpan buku-buku lama tulisan tangan dan sebagian daripadanya telah disalin ke dalam bahasa Barat.
2.A. Galland (1646-1715). Ia mempelajari bahasa Arab pada College de France, kemudian ia berangkat ke Turki untuk mengadakan penyelidikan tentang peninggalan-peninggalan lama dan ukiran-ukiran. Kemudian ia mengadakan perjalanan atas belanjanya sendiri. Sesudah kembali di Paris, ia dipilih menjadi guru bahasa Arab di College de France (1709) dan terpilih menjadi anggota pada beberapa lembaga ilmiah.
Karya-karyanya : menyalin cerita “Seribu Satu Malam” dan mempunyai penyelidikan mendalam tentang uang-uang Arab lama.
3.J.J. Sedillot (1777-1832). Ia mempelajari bahasa Arab pada sekolah bahasa-bahasa Timur. Ia mempunyai keistimewaan mengenai Ilmu Astronomi pada orang Arab. Dan mengarang sebuah buku dengan menguraikan dalam buku itu tentang kelebihan Arab terhadap kemajuan Eropa. Lalu Ali Mubarok menyalinkannya ke dalam bahasa Arab, kemudian diulang kembali penyalinannya sehingga siap oleh Adil Zuaitir.
Karya-karyanya : Risalah tentang Al-jabar pada orang Arab (1852) dan Risalah mengenai yang diambil oleh orang Eropa dari orang Arab (1871)
4.Baron de Sacy (1758-1838) lahir di Paris. Ketika ia belajar dirumahnya lalu terdidik dengan kebudayaan Latin dan Yunani, kemudian ia belajar pada pendeta-pendeta Katolik dan ada diantara mereka yang ahli bahasa Arab, lalu de Sacy tertarik pada bahasa Arab dan terus mempelajarinya bersama dengan bahasa Hibro, Persia dan Turki. Pada tahun 1778, ia terpilih menjadi anggota Perkumpulan Penyebaran Simpangan Buku Timur Tulisan Tangan pada perpustakaan nasional Paris. Lalu ia menyiapkan dua pembahasan tentang sejarah orang Arab dan asal-usul peradabannya.
Karyanya dalam bidang orientalisme banyak sekali. Diantaranya : Tiga buah risalah yang disampaikannya kepada berbagai macam perkumpulan ilmiah, tentang Mesir sejak datangnya agama Islam 639 M, sampai kepada ekspedisi Perancis 1789 M, At-Tuhfah As-sunniyah tentang pengetahuan bahasa Arab dua jilid, terjemahan Qashidah Al-Burdah karangan Al-Bushairi 1806, asal-usul sastra Jahiliyah pada orang Arab 1808, Study tentang asal-usul cerita 1001 malam.
5.J.J. Marcel (1776-1854) lahir di Paris dan belajar pada Universite de Paris. Ia mempelajari bahasa Arab pada de Sacy (1790). Sewaktu ekspedisi Napoleon ke Mesir, Marcel turut sebagai juru bahasa.
Karya-karyanya : sebagai orang pertama yang menyalin pidato dan seruan Napoleon kepada orang Mesir, selama ada di Mesir, ia membuat kamus Arab, Turki dan Persia. Napoleon menyuruhnya mencetak semua keputusan politik dalam tiga bahasa Timur (Arab, Turki dan Persia).
6.E. Renan (1828-1892), mulanya ia belajar pada sekolah Theology dan memperdalamkan bahasa-bahasa Timur, sehingga terkenal pandai dalam bidangnya. Kemudian ia menganut kemerdekaan berfikir tidak mau terikat dengan dogmatis. Ia berangkat ke Timur dan bertempat di Lebanon, dimana ia mengarang bukunya tentang kehidupan Nabi Isa as.
Karyanya yang bernilai tinggi ialah : buku tentang Ibnu Rusy dan orang-orang yang beraliran Ibnu Rusy.
7.Ed. Montet (1856-1927) dilahirkan di Lyon, berasal dari Swiss, beroleh gelar doctor tentang Theology Protestan pada Universite de Paris (1883). Pada tahun 1885 menjadi guru besar bahasa Hibro. Ia terkenal mendalam studinya tentang Arab dan Agama Islam.
Karya-karyanya : Pokok-Pokok Tata Bahasa Arab (Paris 1896-1903), Islam Masa Sekarang dan Masa Depan (Paris 1910) dan sudah disalin ke dalam bahasa Itali , Ostenrik dan Bahasa Arab, Study Tentang Timur dan Agama (1917), ia sudah menyalin Al-Qur’an ke dalam bahasa Perancis.
8.Baron Carra de Vaux (lahir tahun 1876) belajar bahasa Arab pada Institute Katolik di Paris.
Karya-karyanya : pidato-pidato mengenai bahasa Arab (1891), pendeta Buhaira dan Al-Qur’an (1898), ia menulis buku tentang Islam (1899), tentang Al-Ghazali (1902), tentang Ibnu Sina (1900), tentang pemikir-pemikir Islam lima jilid (1921-1926).
9.L. Massignom (1883-1962). Ia belajar bahasa Arab di Paris, kemudian ia ke Mesir dan ke Bagdad, lalu kembali ke Mesir (1909) dan belajar di Al-Azhar dan oleh Universitas Mesir ia diangkat menjadi guru Sejarah Falsafah (1912-1913) kemudian ia mengunjungi Negara-negara Islam di Timur Tengah.
Karya-karyanya : Penderitaan Al-Hallad dan Aliran Al-Hallad (1909), Sejarah Istilah-istilah Falsafah dengan bahasa Arab, Sejarah Penyusunan Risalah-risalah Ikhwanus Shafa (1913), orang Syahid Tasawuuf dalam Islam, masa dalam pemikiran Islam (1953), sejarah pengetahuan pada orang Arab (Paris 1957).
Massignom selain mengkaji Islamologi, ia juga menjadi pembimbing rohani pada perkumpulan missionarisme Perancis di Mesir. Ia berusaha keras memasukkan misi Kristen pada program-program pemerintah Perancis di tanah jajahannya di Timur Tengah. Bahkan ia berusaha sebagaimana Goldzihe, memasukkan unsure-unsur Katolik dalam Islam. Di mana ia menyamakan penghormatan kaum Muslim kepada Fatimah sebagaimana pemujaan Katolik ke Bunda Maria.
10.H. Laoust (1905), keluaran sekolah guru tinggi dan sekolah bahasa-bahasa Timur dan Sorbonne. Kemudian menggabungkan diri pada Institute Perancis di Cairo (1931-1944), kemudian menjadi guru besar pada Universitas Lyon (1945).
Karya-karyanya : Cairo dan kerajinannya dalam Islam Arab Modern (1933-1943), pendapat-pendapat tentang aliran Ibnu Taimiyah (1935-1940), risalah tentang pokok-pokok Sosial dan Politik Ibnu Taimiyah.
11.V. Monteil (1914) bekerja di Afrika Utara, kemudian menjadi guru besar pada Perguruan Nasional Bahasa yang masih modern di Lebanon.
Karya-karyanya : tata bahasa Arab modern (1961), Islam di Rusia (1952), Ilmu Falaq pada orang Marokko (1949), kalender dunia Islam dengan bekerja sama dengan Massignon (1954).

b.Italia
1.Germanus (1588-1670) mendalami pengetahuannya tentang bahasa Arab. Ia mempelajari Al-Qur’an dan tak ada bandingannya pada masa itu dari kalangan kaum sarjana. Ia mengelilingi Timur-Dekat empat tahun lamanya untuk mempelajari dialog-dialog bahasa Arab didaerah tersebut. Ia membuat kamus bahasa Arab ‘Ammiah (1639) dan kamus Itali-Arab. Ia menyalin Al-Qur’an ke dalam bahasa Latin yang merupakan pennyalinan pertama yang demikian.
2.Michele Amari (1806-1889), merupakan orientalis terkenal keilmuannya pada abad ke XIX tentang kesungguhan mendalami pembahasannya, ketika orientalisme sampai dipuncaknya. Ia dilahirkan di Palirmo. Ia mempelajari bahasa Arab di Paris, sehingga dikuasainya dengan baik. Karyanya : pembahasan tentang ahli-ahli sejarah Arab di Sicilia pada masa Islam (1847), sejarah kaum muslimin Sicilia tiga jilid, melengkapi sejarah penaklukan Sicilia oleh kaum Muslimin.
3.Pangeran Leone Caetani (1869-1926) lahir di Roma dan keluaran Universitas Roma. Ia mempelajari tujuh bahasa, diantanya bahasa Persia dan bahasa Arab. Kekayaannya sebelum Perang Dunia I (1914-1918) ditaksir lima juta lire emas, selain dari kekayaan isterinya. Karyanya : Pertumbuhan Kepribadian Islam (1911), Penyiaran Islam dan Perkembangan Peradaban (1912), Study Sejarah Timur: Sejarah Rasul (Milano 1914), sejarah Islam dari tahun pertama Hijriyah sampai tahun 922 H (622 M-1577 M), sejarah laut putih tengah dan Timur Islam dari tahun 133-144 H (Roma 1923).
4.David Santillane (1855-1931) belajar di Universitas Roma mendapat ijasah doctoral dalam ilmu hukum. Ia terkenal dalam bidang Fiqh Islam dan falsafah Islam. Oleh kepala pemerintah Perancis di Tunis, ia diundang untuk bekerja sama dalam panitia persiapan undang-undang Tunis (1896). Ia ditetapkan menjadi guru besar Sejarah Falsafah (1910). Karya-karyanya : kesimpulan buku putra manusia oleh Syekh Tanthawi Jauhari, undang-undang umum dan hukum dagang, satu buku besar yang disusun dengan pembahasan yang mendalam mengenai Fiqh Islam (1898), terjemahan jilid II Mukhtasar Khalil bin Ishak ke dalam bahasa Itali yaitu kumpulan hukum menurut Mazhab Maliki yang tersiar tentang hukum umum dan peradilan di Maroko (Milano 1919), khilafah dan kesultanan dalam Syari’ah Islam (1924), Kitab Fiqh Islam dalam Mazhab Maliki dan perbandingannya dengan Mazhab Syafi’i.
5.Carlo Alfonso Nallino (1872-1938) lahir di Torino dan belajar bahasa Arab pada Universitas Torino, kemudian dikirim oleh pemerintahnya ke Cairo dan tinggal disana selama enam bulan (1893) lalu diangkat menjadi guru pada Institut Pengetahuan Timur di Napoli. Sewaktu telah berusia 22 tahun (1894-1902) menjadi guru di Universitas Palermo, kemudian di Universitas Roma. Karya-karyanya : petikan-petikan dari Al-Qur’an (1895), terjadinya kabilah-kabilah Arab sebelum Islam (1893), sejarah Ilmu Falak pada orang arab pada abad tengah (Roma 1911-1912), sejarah sastra Arab, pendapat-pendapat tentang Al-Qur’an menurut Al-Djahidh, asal penamaan Al-Mu’tazilah, Aqidah Mu’tazilah ibadah dan bentuk khalifah (Roma 1917-1919), Syair ibnu Farid dan Tasawuf Islam (1919-1920).
6.Levi Della Vida (1886) guru besar bahasa Arab pada Universitas Roma dan termasuk diantara penyelidik terbesar dalam sejarah Agama Islam dan sangat mendalam pengetahuannya tentang bahasa Arab. Karyanya : disekitar buku penyair-penyair terkemuka oleh Al-Ashma’I, lapisan penyair oleh ibnu Salam, study modern tentang Rasul dan pokok Islam (1923), Al-Manak islam (1928), disekitar risalah karangan Al-Djahidh (1929), sastra Arab Islam (1932), pemerintahan Granada (1934).
7.Francesco Gabrieli (1904) guru bahasa dan sastra Arab yang terbesar pada Universias Roma. Ia menonjol pada study syair Arab dari masa Jahiliyah sampai akhir perkembangannya yang modern, ia menonjol pula dalam penyelidikan sejarah Islam. Karyanya : buku akhlak raja-raja (1926-1928), Khalifah Harun Ar-Rsyid dan peperangan antara Amin dan Makmun (1926-1928), sejarah kaum muslimin karena Perang Salib (1929), syiah pada masa Makmun (1929), peringatan seribu tahun Al-Mutanabi (1936), gelombang sastra Arab modern dan bentuknya (1939), asal-usul Al-Khawarij (1942), pengaruh cerita 1001 malam dalam kebudayaan Eropa (1944), sejarah dan peradaban islam (1947), terjemahan perjalanan ibnu Batutah ke dalam bahasa Itali (1962).

c.Inggris
1.Adelard of Bath (1080-1135), tokoh yang menjadi tonggak sejarah orientalisme yang mendapat julukan The First English Scientist, ilmuwan peng dimiliki Inggris. Ia adalah salah satu tokoh penting yang mengawali zaman terjemahan karya-karya ulama dan ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin. Dalam karyanya Natural Questions ia meyakini, bahwa seharusnya Tuhan tidak masuk dan mencampuri apalagi menjelaskan apa-apa yang bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.
2.W. Bedwell (1561-1632), belajar di Cambridge, kemudian menjadi guru bahasa Arab di Oxford. Dia terkenal dalam bidang study tentang Timur di Inggris, lebih-lebih tentang bahasa Arab. Ia meletakkan dasar-dasar mempelajari bahasa Arab. Karena menurut katanya bahasa Arab itu adalah bahasa agama, Politik dan pergaulan dari Al-Jazair sampai kenegeri Cina. Tetapi disebabkan sangat fanatiknya lalu buruk pandangannya kepada Islam dan memutar-balikkan ajaran Islam dari yang sebenarnya.
Karyanya : Perjanjian Baru Kitab Kudus dan Muhammad, pada buku inilah ia menulis yang tidak-tidak kepada Nabi besar Muhammad SAW.
3.E. Pococke (1604-1691). Mulanya ia belajar pada sekolah Cuma-Cuma, kemudian memperoleh ijasah kesarjanaan dalam bidang sastra (1628) dan mempelajari bahasa Arab pada seorang Jerman dan di Oxford. Pda tahun 1629 diangkat menjadi pendeta dan pada tahun 1630 m3nuju Aleppo dan tinggal disitu 5 tahun, mempelajari bahasa Arab dengan baik pada Syekh Fathillah sehingga dapat menulis dan berpidato dengan baik dalam bahasa Arab.
Karyanya : Pilihan dari Sejarah Arab, yang merupakan study tentang Arab yang meliputi tentang sejarah, ilmu pengetahuan, sastra dan agama. Dan buku ini adalah buku Arab pertama yang dicetak di Oxford (1650-1806), ucapan-ucapan Ali R.A(Oxford 1661).
4.George Sale (1697-1736), seorang pengacara belajar bahasa Arab pada waktu senggang dan menyimpan dalam jumlah yang cukup banyaknya buku-buku Arab bertuliskan tangan, yang disimpan dalam perpustakaan Bodleian.
Karyanya : menyalin Al-Qur’an suci ke dalam bahasa Inggris, terjemahannya itu dilengkapi dengan uraian, catatan dan kata pendahuluan yang panjang, sehingga sebenarnya merupakan kata tambahan terhadap agama islam yang penuh dengan kebohongan, kepalsuan dan pengada-adaan.
5.J.L. Burckhardt (1784-1817) asal Swiss, kemudian berkunjung ke Inggris dan belajar di Cambridge tentang kedokteran, ilmu falak dan bahasa Arab dan terus masuk menjadi bangsa Inggris. Kemudian menuju Aleppo untuk mendalami bahasa Arab, mempelajari Al-Qur’an dan agama islam, lalu memeluk islam (1809) dan mengembara diantara Syiria, Lebanon dan Palestina.
Karyanya : Perjalanan ke Negeri Syam (1814), Perjalanan ke Jazirah Arabia, Catatan Buku-Buku di Timur-Dekat dan Hubungan dengan Orang Badui dan Orang-Orang Wahabi, Kumpulan Pepatah Arab, yang telah disalin ke dalam bahasa Inggris, Jerman dan Eropa.
6.Sir William Muir (1819-1905) orang Scootland, belajar hukum pada University of Glasgowdan University of Edinburgh. Diantara jabatannya yang terpenting adalah menjadi rektor University of Edinburgh (1885-1902).
Karyanya : Sejarah Hidup Nabi dan Sejarah Islam, empat jilid diterbitksn di London 1856-1861-1895. Kemudian terbit cetakan baru di Edinburgh tahun 1923.
7.Sir Thomas Arnold (1864-1930) belajar di Cambridge kemudian menetap di India beberapa tahun lamanya, mengajar di Aligarh Muslim University (1888-1898). Dialah orang pertama menjadi guru bahasa Arab pada sekolah bahasa-bahasa Timur di London (1904) kemudian menjadi kepala sekolah.
Karya-karyanya : Dakwah kepada Islam, mendapat sambutan yang baik dari dunia ilmu pengetahuan dan telah disalin kedalam bahasa Turki dan Urdu (London 1896).
8.D. S. Margoliouth (1858-1940) lahir di London. Ia ahli benar bahasa Arab, dapat menulisnya dengan lancar. Menjadi guru bahasa Arab pada Oxford University sejak tahun 1889, sehingga terhitung guru-guru besar Oxford yang terkenal dan termasuk orientalist yang berkemuka.
Karya-karyanya : Muhammad dan Kebangunan Islam (New York 1905), Cairo, Baitulmakdis dan Damaskus Tiga Ibukota Sultan-Sultan Mesir (1907), Perkembangan Islam (London 1914), Wasiat Umar kepada Hakim (1910), Al-Qur’an (1939), Pandangan Sejarah Tentang Khalifah (1921), Hari-Hari Terakhir dari Fatimah Putri Nabi SAW (1909).
9.R.A. Nicholson (1868-1945) keluaran Trinity College Dublin dan Cambridge. Ia menonjol dalam bidang sastra kuno. Karyanya : Kesusastraan Arab dalam Cahaya Sejarah Politik dan Kemajuan Arab dan Islam (London 1907), Buku Bacaan Arab (1907-1911), Study tentang Tasawuf Islam (Cambridge 1921), Pikiran Kepribadian dalam Tasawuf (1923), Falsafah dalam Agama Islam (1915), Penyair-Penyair Zaman Abbasiah (1924).
10.Krenkow (1872-1953) lahir di Jerman Utara. Sewaktu ia bersekolah disekolah menengah, sudah mendalami bahasa Jerman, Prancis dan Inggris, lebih-lebih bahasa Latin dan Yunani. Ketika berusia empatbelas tahun bekerja pada sebuah toko. Karyanya : Kesatuan dalam Islam (1927), Biografi Nabi dalam buku-buku Bangsa Arab (1928), Sastra Bangsa Arab (1928), Pakaian Wali-Wali (1932), Sejarah Imam Al-Bukhari (1934), Kamus Arab (1932).
11.Sir Hamilton Gibb (lahir tahun 1895), kelahiran Iskandariah Mesir, termasuk orientalist yang sangat terkemuka pada zaman sekarang, pengganti Margoliouth di Oxford (1937-1955). Ia menjadi anggota pada banyak lembaga-lembaga ilmiah Arab. Ia menjadi guru besar bahasa Arab di London University (1930-1937) dan di Oxford (1937-1955) dan di Harvard semenjak tahun 1955.
Karyanya : Penaklukkan Arab di Asia Tengah dan Hubungannya yang Pertama dengan Negeri Cina (London 1923), Perjalanan Ibnu Batutah di Asia dan Afrika (London 1929-1932), Apakah Islam Itu? (London 1932), Peninggalan-Peninggalan Islam (London University 1944), Pengaruh Kebudayaan Islam di Eropa pada Zaman Tengah (1955), Perkembangan Pemerintahan pada Permulaan Islam (1955), Wanita dan Undang-Undang (1926)
12.Watt Montgomery adalah seorang Orientalist Inggris yang kami jumpai sebagai peserta Konggres Pengetahuan Islam untuk memperingati 1000 tahun Syekh Thusy di Mashad pada bulan Maret 1970. Karyanya : Faktor-Faktor Perkembangan Islam (1955), Muhammad di Mekkah (1958), Islam dan Golongan Pemersatu (1916).

d.Belanda
1.F. Rapheleng (1539-1597). Mulanya ia sebagai saudagar dinegeri Jerman, kemudian bekerja pada percetakan di Leiden (1565). Pada percetakan ini dapat dicetak dengan huruf Arab. Sehingga buku bahasa Arab dapat dicetak disitu (1595). Ia mempelajari bahasa Yunani dan bahasa-bahasa lama, terutama bahasa Arab. Ia menyusun kamus bahasa Arab yang tebal, yang dirasakan sangat perlunya dan disiarkan oleh anaknya enambelas tahun sesudah meninggalnya (1613), kemudian diulangi cetakannya sebanyak tiga belas kali.
2.J.J. Scaliger (1540-1609). Ia belajar bahasa-bahasa Timur di Paris. Kemudian ia mempelajari bahasa Arab di Inggris dan Scotland (1566), kemudian ia berangkat ke Andalusia memperdalam bahasa Arab. Karena keahliannya lalu ia diangakat menjadi guru besar pada Universitas Leiden sampai akhir hayatnya (1593-1609). Karyanya : Penelitian Sejarah Secara Ilmiah dalam Buku karangannya yang tebal bernama pengoreksian modern (1582), Almanak Timur (1585).
3.Th. Erpenius (1548-1624) keluaran jurusan teologi Universitas Leiden. Ia bertolak ke Inggris, Perancis, Jerman dan Italia mencari buku-buku bahasa arab dan yang tinggal daripadanya, serta bergaul dengan orang-orang Marokko yang tinggal dikota-kotanya. Karyanya : tentang tata bahasa Arab dan Latin (Leiden 1613). Ia menyiarkan buku Awamil Seratus tentang Nahwu karangan Al-Durjani dan banyak lagi buku-buku lain.
4.J. Golius (1596-1667) lahir di Den Haag, belajar bahasa arab pada Erpenius di Universitas Leiden. Ia mempelajari ilmu pasti, ilmu alam dan ilmu astronomi pada orang arab. Kemudian ia menyertai duta besar Belanda ke Marokko, sebagai juru bahasa dan insinyur untuk membangun pelabuhan, tempat berlabuh kapal-kapal Belanda. Karyanya : menyiarkan pepatah-pepatah Ali bin Abi Thalib yang di dalamnya terdapat pidato Ibnu Sina. Ia menyusun kamus Arab-Latin (Leiden 1653) yang menjadi pegangan kaum orientalisten selama 175 tahun.
5.R. P. A. Dozy (1820-1883) lahir di Leiden dari keluarga Perancis, yang dikenal sebagian terbesar dari keluarga itu menyukai orientalisme. Ia belajar bahasa arab dirumah, kemudian menyambung studinya di Universitan Leiden. Pada tahun 1845 ia menuju Inggris dan menyalin sebagian buku tulisan tangan yang bernilai dari perpustakaan Oxford. Karyanya : Sejarah Bani Rayyan, Raja-raja Talemsan, Sejarah Kaum Muslimin di Spanyol, Pandangan tentang Sejarah Islam dan Pembahasan tentang Sejarah Spanyol dan Kebudayaannya pada Zaman Tengah, Kerajaan Granada (1862), Sejarah Islam dari Semenjak Lahirnya sampai tahun 1863 M.
6.P. J. Veth (1814-1895) keluaran Universitas Leiden jurusan bahasa arab kemudian mengajar pada Universitas Amsterdam. Sesudah 14 tahun ia menjadi dosen disitu, lalu ditugaskan kepadanya member kuliah tentang syariat islam dan poko-pokok agama. Karyanya : juru-juru pidato islam dan pokok-pokok agama masehi (1843), Muhammad dan Al-Qur’an (1845), penaklukkan islam dan khilafah (1846), terjemahan islam ke dalam bahasa India, serta sedikit tentang masuknya islam ke Indonesia dan dakwah Muhammad.
7.M. J. de Goeje (1836-1909) keluaran Universitas Leiden dan sesudah memperoleh gelar doctor dalam sastra dan falsafah, lalu masuk bagian Arab dan menjadi murid Dozy. Ia bertekun mempelajari bahasa arab dan terkenal. Ia menyiarkan buku Gharibul Hadits karangan Abi ‘Ubaid Al-Qasim bin Salam, yaitu buku arab bertuliskan tangan yang tertua di Eropa, selain Al-Qur’an. Karyanya : Kehidupan Tiga Khalifah Bani Umayah : Umar II, Yazid II dan Hisyam (Leiden 1907), Sastra Arab (1906).
8.C. Snouck Hurgronje (1857-1936) belajar di Leiden pada de Goeje. Kemudian ia berangkat ke Indonesia dan menetap selam 17 tahun bekerja pada pemerintahan jajahan Belanda. Ia berkunjung ke Makkah menyamar dengan nama Abdul Ghaffar (1884) dan menetap di Soukul-Lail selama 5 Bulan dan meninggalkan Makkah sebelum musim Haji. Karyanya : Haji ke Makkah dengan bahasa Belanda, Fiqh Islam (1886), Makkah dan Geografinya pada abad ke XIX (Leiden 1889), Undang-undang Islam (1898), Jazirah Arabia dan Hindia (1908), Perkembangan Islam lebih-lebih di Hindia Timur (1911), Politik Keagamaan Nabi Muhammad (1915).
9.T. J. de Boer (1866-1942), dosen falsafah pada Universitas Amsterdam. Karyanya : Ghazali dan Ibnu Rusy (1894), Study tentang Al-Kindi (1906), Sejarah falsafah dalam Islam (1921), Kedudukan Al-Faraby dalam Pelajaran Islam (1936).
10.M. Th. Houtsma (1851-1943) keluaran Universitas Utrecht bagian bahasa Arab, Turki dan Persia. Ia mengajar bahasa-bahasa itu di Utrecht dan di Leiden beberapa tahun lamanya. Ia ditugaskan mengadakan Encylopedia islam (1895) kemudian mengawasinya (1913-1924). Karyanya : Aqidah Islam dan Al-Asy’ari (Leiden 1875), ia menyiarkan syair Al-Akhthal mengenai pujian kepada Bani Umayyah, Gerakan Islam di Hindia (1907), Sejarah Bani Salju (1925).
11.B. J Schriecke (1890-1945) pegawai tinggi di Indonesia, kemudian diangkat menjadi guru Antropology di Amsterdam. Karyanya : Mistik di Jawa disertainya mencapai gelar doctor (1916) dan pembahasan tentang islam (1915-1916).
12.Th. W. Juynboll (1866-1948), karyanya yaitu kupasan kitab pajak karangan Yahya bin Adam (Leiden 1896) jilid empat dari Shahih Bukhari (Leiden 1908), orientalisme dinegeri Belanda, Islam di Jawa (1914).
13.H. Kraemer (1888) kegiatannya mengembangkan Kristen Protestan di Jawa, kemudian diangkat menjadi guru sejarah agama di Universitas Leiden. Ia terhitung diantara penyelidik agama islam yang terkemuka. Karyanya : kumpulan tasawuf di Jawa pada abad ke XVI (Leiden 1921), islam di India sekarang (1931), tuntutan-tuntutan baru islam (1939), pertahanan islam (1935).
14.G. F. Pyper (1893) pegawai tinggi hidia Belanda yang terkenal ahli dalam hal islam modern. Kemudian diangkat menjadi dosen bahasa Arab di Amsterdam. Karyanya : Risalah Tentang Pemandangan Islam di Indonesia (Amsterdam 1944), Menara Azan di Jawa (1947), Islam di Indonesia (1950).
15.W. J. A. Kernkamp (1900) dosen bahasa Arab dan study Islam di Universitas Utrecht. Karyanya : Risalah mengenai Islam dan wanita (Amsterdam 1935), Hukum Islam di Hindia Timur (1945).

e.Amerika Serikat
1.W. Irving, diantara karangannya ialah: Sejarah Nabi Arab, dengan penutup : Kaedah-Kaedah Islam dan sumber-sumber keagamaan. Penaklukan Ganada, tebalnya 650 halaman.
2.R. J. H. Gottheil, diantara karyanya Sastra Timur, Muhammad Abdul Mufti Mesir, Studi Tentang Al-Ghazali.
3.S. Zewemer, ketua kaum misi di Timur Tengah, banyak karangannya tentang hubungan antara Kristen dan Islam. Lantaran terlalu fanatiknya sehingga menghilangkan nilai ilmiahnya. Dan karena itu pulalah ia berani berbohong dalam bidang research dan ilmiah. Diantara karangannya adalah Nabi Isa as, Ihya’ Al-Ghazali, Negeri-Negeri Arab semenjak Islam, Dalam Dunia Islam, Kaum Muslimin sekarang, Terjemahan Al-Qur’an, Buta Hurufnya Nabi.
f.Spanyol
Para penulis Spanyol pada masa itu, yang dalam karyanya antara lain bercerita tentang kontak-kontak dengan pihak Islam adalah : Juan de Mariana (Historia General de Espana), Sebastinanus Salmanticentis (Chronicon), Isidorus Pacensis (Epitolae), Juan de Ferreras (Historia de Espana), Rodericus Ximenes Toletanus (Chronice Rerum in Hispania Gestarum), Alfonso X (Cronica de Espana), Sampirus Astoricensis (Episcopus), Prudencio de Sandoval (Historia de Los Reyes de Castilla y Leon), Modesto Lafuente (Historia General de Espana), F.S. Casado (Historia de Espana), Lopes de Ayala (Cronica de Los Reyes de Castilla), Marquis de Mondejar (Vida de Alfonso X), Alfonso Nunes de Castro (Cronica Ghotica, Castillana y Austriaca), Geronimo Zurita (Anales de la Corona de Aragon), Gonzalo de Oviedo (Las Quincuagenas), Pedro de Abarca (Los Reyes de Aragon), Lucio Marineo (Conas Memorables), Juan A. Lorente (Historia Critica de la Inquisicion de Espana).
g.Portugal
Para penulis Portugal yang dalam karyanya juga bercerita tentang kontak-kontak dengan pihak Islam pada masa itu adalah : Diogo de Lemos (Historia general de Portugal), Antonio Ennes (Historia de Portugal), Fernao Lopes (Chronica del Rey Dom Pedro), Mattbaeus de pisano (De Bello Septensi), Gomes Eanes de Azurara (Cronica de Conde Dom Pedro de Menezes), Ruy de Pina (Chronica do Senhor Rey Dom Alfonso V), Agostino Manoel Vascencellos (Anacephaloeses), Damiao de Goes (Cronica de Senhor Rey Dom Manoel), Pin Beiro Chagas (Historia de Portugal), Luis de Menezes (Historia de Portugal restaurade).
h.Jerman
1. Munk, yang berasal dari Prusia meninggal tahun 1867, yang pandai dalam bahasa Hindu dan Arab. Dia menyusun satu Kitab mengenai geografi Palestina dan peninggalan-peninggalannya, sejarahnya yang dicetak di Paris tahun 1845.
2. Dietrici, telah menerbitkan risalah-risalah Ikhwanus Shafa dan juga mengutip dari yatiematud Dahri karangan Tsa’alibi.
3. Gustaf Weill, yang terkenal dengan tulisannya mengenai sejarah khalifah-khalifah dalam bahasa Jerman yang terdiri 5 jilid. Dia juga telah menterjemahkan Sierah Ibnu Hisyam ke dalam bahasa Jerman.
4. Torbecke, yang menerbitkan Kitabul Malahien karangan Ibnu Duraid, dan Kitab Duratul Ghawash karangan Al-Harieri, Kitabun Nahwi karangan Ash-Shibaghi, Kitabul Mufadldlaliyat.

IV. KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tokoh orientalis menulis karya-karyanya terpengaruh oleh masalah polotik, ekonomi atau agama. Mereka selalu menjurus untuk menghina dan merendahkan Islam, mengotori nama baik dan citra Islam, mencetuskan satu pernyataan bersama yang menjauhkan ummat Islam dari ajarannya. Dalam usaha untuk mewujudkan kemurtadan ummat Islam secara menyeluruh, mereka memulai dengan mengalihkan pandangan ummat Islam dari metode Islam kepada metode pengetahuan Barat.
Tetapi tidak semua orientalis menulis karyanya terpengaruh oleh masalah politik, ekonomi atau agama. Mereka mempelajari ketimuran dan ke-Islaman karena kegemaran mereka mendapatkan ilmu pengetahuan. Karena kesungguhan mereka, hasil-hasil penyelidikan mereka berupakan ilmu-ilmu yang jarang diketahui orang banyak. Banyaknya sumber ilmu pengetahuan dan bukti-bukti sejarah yang nilainya tinggi bermunculan karena jasa orientalis itu.
Banyak tokoh orientalis yang menghasilkan banyak karya tersebar di beberapa nagara Barat diantaranya di Perancis, Italia, Belanda, Inggris, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat dan Jerman.

V. PENUTUP
Demikian pembahasan makalah yang kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah sendiri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam pembuatan makalah yang lebih baik selanjutnya.
























DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Bey, Islam dan Para Orientalist, Surabaya : PT Bina Ilmu, 1983

Ghurab, Ahmad Abdul Hamid, Menyingkap Tabir Orientalisme, terj. Basalamah, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1992

Hanafi,A, Orientalisme ditinjau Menurut Kaca Mata Agama, Jakarta: Al-Husna, 1981

Jakub, Ismail, Orientalisme dan Orientalisten, Surabaya: CV Faizan, 1970

Jamilah, Maryam, Islam dan Orientalisme, terj. Machnun Husein, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997

Nurdi, Herry, Belajar Islam Dari Yahudi, Jakarta: Cakrawala Publising, 2006

Sou’yb, Joesoef, Orientalisme Dan Islam, Jakarta : PT Bulan Bintang, 1990

Umar, Muin, Orientalisme dan Study Tentang Islam, Jakarta:Bulan Bintang, 1978

Mengenal Para OrientaLis dan Karya-karYanya

I.PENDAHULUAN
Keberadaan orientalis bagi dunia Islam telah menimbulkan perdebatan panjang. Sebagian umat Islam menolak mentah-mentah terhadap kajian yang dilakukan kaum orientalis, karena dipandang telah melecehkan Islam. Kesimpulan seperti ini jelas berkaitan dengan sikap ideologi dan kecemasan kaum orientalis dalam beragama, selain agama yang mereka anut adalah musuh, dan harus dihancurkan.
Dengan demikian apakah orientalisme itu sama sekali buruk? Jawabannya jelas tidak. Sejumlah pemikir besar di Barat telah menghabiskan umurnya untuk mengkaji Islam lantaran mereka secara jujur tertarik terhadap kajian-kajian itu. Tanpa usaha mereka, banyak diantara pengetahuan berharga dalam buku-buku Islam kuno akan hilang tanpa bekas atau tidak terjamah orang. Pada umumnya, para orientalis itu benar-benar menekuni pekerjaan penerjemahan ini.
Untuk mengetahi siapa saja tokoh orientalis dan apa saja karya yang telah mereka tulis, kami akan membahas dalam makalah ini.

II.RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas, penulis akan merumuskan makalah ke dalam subpokok bahasan sebagai berikut:
A.Tokoh-Tokoh Orientalis Berdasarkan Isi Karyanya
B.Tokoh-Tokoh Orientalis Berdasarkan Kebangsaannya

III.PEMBAHASAN
A.Tokoh-Tokoh Orientalis Berdasarkan Isi Karyanya
Berdasarkan isi karyanya dapat dibedakan dua macam orientalis yaitu
1.Tokoh orientalis yang karangannya bermanfaat bagi umat Muslim diantaranya:
-Profesor T.W. Arnold pengarang kitab “Preaching of Islam” sebuah kitab yang sangat tinggi mutunya.
-Stanley Lane/ Poole pengarang kitab “Saladin” (Salahuddin Al-Ayuuby) dan kitab “Moors In Spain”.
-Dr. Aloys Spenger yang mengarang kitab yang sangat penting dan bernilai yaitu kitab bahasa Inggris sebagai pengantar (Muqaddimah) dari kitab “Al- Ishaabah Fi Tamyiizi s-Shahaabah”(Riwayat hidup para Sahabat Rasulullah) yang dikarang oleh Ibnu al-Hajar Al-Asqallaany.
-Edward William Lane, pengarang Encyclopadea Besar yang lebih terkenal dengan nama “Arabic/ English Lexicon” yang membahas semua kata bahasa Arab dengan bahasa Inggris dan Ilmu Nahwu (Tata bahasa Arab) dengan keterangan yang sangat luas yang menjadi pegangan semua orang lebih-lebih para ahli bahasa Arab dan Tata Bahasa Arab.
-A.W. J-Wensinck pengarang Encyclopadea yang sangat rapi menurut abjad yang memuat adits-hadits Nabi yang terdapat dalam Kitab-kitab Hadits Shahih Yang Empat Belas yang masyhur, juga dari kitab Sirah (Biografi) dan perang-perang yang terkenal.
-G.B. Stronge pengarang kitab “Lands Of The Eastern Caliphate”, yaitu ilmu bumi pengarang Encyclopadea Khalifah di Timur.
2.Tokoh orientalis yang karyanya menentang Islam
-Gustave File dalam tulisannya mengatakan tentang kenabian Muhammad, bahwasannya apa yang dialaminya tidak lain hanyalah seperti sedang terkena penyakit malaria. Apa yang didengarnya seperti suara gemerincing bel adalah bukan wahyu. Akan tetapi merupakan adat kebiasaan yang biasa menimpa orang yang terkena penyakit ayan dan tekanan jiwa atau syaraf.
-Lewis Spenger dalam bukunya “Kehidupan Muhammad dan Ajarannya” mengatakan sebenarnya Muhammad adalah seorang yang mengidap penyakit ayan dan histeris yang sering kambuh.
-Theodo Ronuwel dalam bukunya tentang sejarah Qur’an mengatakan Muhammad adalah seorang yang sering terjangkit penyakit ayan dan histeris yang menjadikan dirinya seolah merasa sedang menerima wahyu.
-Samuel Margolion mengatakan dalam bukunya “Muhammad dan Munculnya Islam”. “Muhammad yang mengaku mendapat wahyu Ilahi, sungguh telah banyak sekali menyeret manusia kepada kesesatan”.
-William Munir dalam bukunya berjudul “Kehidupan Muhammad” menyebutkan bahwasannya Muhammad adalah pendusta yang mengaku sebagai Rasul. Ia adalah mantan pemberi nasehat di Mekkah yang kemudian pindah ke Madinah sebagai seorang politikus yang ambisius. Ia mengaitkan dirinya dengan setan demi untuk mendapatkan kesuksesan duniawi.
-Philip K. Hitti dalam bukunya yang berjudul Islam and the West yang isinya Dr. Hitti melancarkan tuduhan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang penipu yang lihai. Menurutnya Islam tidak lebih daripada warisan orang Yahudi Kristen yang diarabisasikan dan dinasionalisasikan.

B.Tokoh-Tokoh Orientalis Berdasarkan Kebangsaannya

a.Perancis
1.G. Postel (1505-1581). Mulanya ia sebagai pelayan pada sekolah gereja. Kemudian ia mempelajari bahasa Latin, Yunani, Itali dan Spanyol. Dan dari bahasa-bahasa Timur, ia mempelajari bahasa Hibro, Kaldan, Siryani, Armania, Ethiopi, Arab dan Turki. Semua buku tulisan tangan yang dikumpulkannya dijual sehingga ia menjadi seorang Raja. Ia menyusun kamus dengan dua belas bahasa yang telah dipelajarinya dan buku “Tata Bahasa Arab” dengan huruf Arab.
Karya-karyanya : Kamus 12 bahasa (1538), Tata bahasa Arab (1538), Persesuaian Al-Qur’an dan Injil (1543), Bahasa Arab dan Finisia (1553), Adat dan Syari’at Orang Muslim (1560). Selain itu ia juga banyak menyimpan buku-buku lama tulisan tangan dan sebagian daripadanya telah disalin ke dalam bahasa Barat.
2.A. Galland (1646-1715). Ia mempelajari bahasa Arab pada College de France, kemudian ia berangkat ke Turki untuk mengadakan penyelidikan tentang peninggalan-peninggalan lama dan ukiran-ukiran. Kemudian ia mengadakan perjalanan atas belanjanya sendiri. Sesudah kembali di Paris, ia dipilih menjadi guru bahasa Arab di College de France (1709) dan terpilih menjadi anggota pada beberapa lembaga ilmiah.
Karya-karyanya : menyalin cerita “Seribu Satu Malam” dan mempunyai penyelidikan mendalam tentang uang-uang Arab lama.
3.J.J. Sedillot (1777-1832). Ia mempelajari bahasa Arab pada sekolah bahasa-bahasa Timur. Ia mempunyai keistimewaan mengenai Ilmu Astronomi pada orang Arab. Dan mengarang sebuah buku dengan menguraikan dalam buku itu tentang kelebihan Arab terhadap kemajuan Eropa. Lalu Ali Mubarok menyalinkannya ke dalam bahasa Arab, kemudian diulang kembali penyalinannya sehingga siap oleh Adil Zuaitir.
Karya-karyanya : Risalah tentang Al-jabar pada orang Arab (1852) dan Risalah mengenai yang diambil oleh orang Eropa dari orang Arab (1871)
4.Baron de Sacy (1758-1838) lahir di Paris. Ketika ia belajar dirumahnya lalu terdidik dengan kebudayaan Latin dan Yunani, kemudian ia belajar pada pendeta-pendeta Katolik dan ada diantara mereka yang ahli bahasa Arab, lalu de Sacy tertarik pada bahasa Arab dan terus mempelajarinya bersama dengan bahasa Hibro, Persia dan Turki. Pada tahun 1778, ia terpilih menjadi anggota Perkumpulan Penyebaran Simpangan Buku Timur Tulisan Tangan pada perpustakaan nasional Paris. Lalu ia menyiapkan dua pembahasan tentang sejarah orang Arab dan asal-usul peradabannya.
Karyanya dalam bidang orientalisme banyak sekali. Diantaranya : Tiga buah risalah yang disampaikannya kepada berbagai macam perkumpulan ilmiah, tentang Mesir sejak datangnya agama Islam 639 M, sampai kepada ekspedisi Perancis 1789 M, At-Tuhfah As-sunniyah tentang pengetahuan bahasa Arab dua jilid, terjemahan Qashidah Al-Burdah karangan Al-Bushairi 1806, asal-usul sastra Jahiliyah pada orang Arab 1808, Study tentang asal-usul cerita 1001 malam.
5.J.J. Marcel (1776-1854) lahir di Paris dan belajar pada Universite de Paris. Ia mempelajari bahasa Arab pada de Sacy (1790). Sewaktu ekspedisi Napoleon ke Mesir, Marcel turut sebagai juru bahasa.
Karya-karyanya : sebagai orang pertama yang menyalin pidato dan seruan Napoleon kepada orang Mesir, selama ada di Mesir, ia membuat kamus Arab, Turki dan Persia. Napoleon menyuruhnya mencetak semua keputusan politik dalam tiga bahasa Timur (Arab, Turki dan Persia).
6.E. Renan (1828-1892), mulanya ia belajar pada sekolah Theology dan memperdalamkan bahasa-bahasa Timur, sehingga terkenal pandai dalam bidangnya. Kemudian ia menganut kemerdekaan berfikir tidak mau terikat dengan dogmatis. Ia berangkat ke Timur dan bertempat di Lebanon, dimana ia mengarang bukunya tentang kehidupan Nabi Isa as.
Karyanya yang bernilai tinggi ialah : buku tentang Ibnu Rusy dan orang-orang yang beraliran Ibnu Rusy.
7.Ed. Montet (1856-1927) dilahirkan di Lyon, berasal dari Swiss, beroleh gelar doctor tentang Theology Protestan pada Universite de Paris (1883). Pada tahun 1885 menjadi guru besar bahasa Hibro. Ia terkenal mendalam studinya tentang Arab dan Agama Islam.
Karya-karyanya : Pokok-Pokok Tata Bahasa Arab (Paris 1896-1903), Islam Masa Sekarang dan Masa Depan (Paris 1910) dan sudah disalin ke dalam bahasa Itali , Ostenrik dan Bahasa Arab, Study Tentang Timur dan Agama (1917), ia sudah menyalin Al-Qur’an ke dalam bahasa Perancis.
8.Baron Carra de Vaux (lahir tahun 1876) belajar bahasa Arab pada Institute Katolik di Paris.
Karya-karyanya : pidato-pidato mengenai bahasa Arab (1891), pendeta Buhaira dan Al-Qur’an (1898), ia menulis buku tentang Islam (1899), tentang Al-Ghazali (1902), tentang Ibnu Sina (1900), tentang pemikir-pemikir Islam lima jilid (1921-1926).
9.L. Massignom (1883-1962). Ia belajar bahasa Arab di Paris, kemudian ia ke Mesir dan ke Bagdad, lalu kembali ke Mesir (1909) dan belajar di Al-Azhar dan oleh Universitas Mesir ia diangkat menjadi guru Sejarah Falsafah (1912-1913) kemudian ia mengunjungi Negara-negara Islam di Timur Tengah.
Karya-karyanya : Penderitaan Al-Hallad dan Aliran Al-Hallad (1909), Sejarah Istilah-istilah Falsafah dengan bahasa Arab, Sejarah Penyusunan Risalah-risalah Ikhwanus Shafa (1913), orang Syahid Tasawuuf dalam Islam, masa dalam pemikiran Islam (1953), sejarah pengetahuan pada orang Arab (Paris 1957).
Massignom selain mengkaji Islamologi, ia juga menjadi pembimbing rohani pada perkumpulan missionarisme Perancis di Mesir. Ia berusaha keras memasukkan misi Kristen pada program-program pemerintah Perancis di tanah jajahannya di Timur Tengah. Bahkan ia berusaha sebagaimana Goldzihe, memasukkan unsure-unsur Katolik dalam Islam. Di mana ia menyamakan penghormatan kaum Muslim kepada Fatimah sebagaimana pemujaan Katolik ke Bunda Maria.
10.H. Laoust (1905), keluaran sekolah guru tinggi dan sekolah bahasa-bahasa Timur dan Sorbonne. Kemudian menggabungkan diri pada Institute Perancis di Cairo (1931-1944), kemudian menjadi guru besar pada Universitas Lyon (1945).
Karya-karyanya : Cairo dan kerajinannya dalam Islam Arab Modern (1933-1943), pendapat-pendapat tentang aliran Ibnu Taimiyah (1935-1940), risalah tentang pokok-pokok Sosial dan Politik Ibnu Taimiyah.
11.V. Monteil (1914) bekerja di Afrika Utara, kemudian menjadi guru besar pada Perguruan Nasional Bahasa yang masih modern di Lebanon.
Karya-karyanya : tata bahasa Arab modern (1961), Islam di Rusia (1952), Ilmu Falaq pada orang Marokko (1949), kalender dunia Islam dengan bekerja sama dengan Massignon (1954).

b.Italia
1.Germanus (1588-1670) mendalami pengetahuannya tentang bahasa Arab. Ia mempelajari Al-Qur’an dan tak ada bandingannya pada masa itu dari kalangan kaum sarjana. Ia mengelilingi Timur-Dekat empat tahun lamanya untuk mempelajari dialog-dialog bahasa Arab didaerah tersebut. Ia membuat kamus bahasa Arab ‘Ammiah (1639) dan kamus Itali-Arab. Ia menyalin Al-Qur’an ke dalam bahasa Latin yang merupakan pennyalinan pertama yang demikian.
2.Michele Amari (1806-1889), merupakan orientalis terkenal keilmuannya pada abad ke XIX tentang kesungguhan mendalami pembahasannya, ketika orientalisme sampai dipuncaknya. Ia dilahirkan di Palirmo. Ia mempelajari bahasa Arab di Paris, sehingga dikuasainya dengan baik. Karyanya : pembahasan tentang ahli-ahli sejarah Arab di Sicilia pada masa Islam (1847), sejarah kaum muslimin Sicilia tiga jilid, melengkapi sejarah penaklukan Sicilia oleh kaum Muslimin.
3.Pangeran Leone Caetani (1869-1926) lahir di Roma dan keluaran Universitas Roma. Ia mempelajari tujuh bahasa, diantanya bahasa Persia dan bahasa Arab. Kekayaannya sebelum Perang Dunia I (1914-1918) ditaksir lima juta lire emas, selain dari kekayaan isterinya. Karyanya : Pertumbuhan Kepribadian Islam (1911), Penyiaran Islam dan Perkembangan Peradaban (1912), Study Sejarah Timur: Sejarah Rasul (Milano 1914), sejarah Islam dari tahun pertama Hijriyah sampai tahun 922 H (622 M-1577 M), sejarah laut putih tengah dan Timur Islam dari tahun 133-144 H (Roma 1923).
4.David Santillane (1855-1931) belajar di Universitas Roma mendapat ijasah doctoral dalam ilmu hukum. Ia terkenal dalam bidang Fiqh Islam dan falsafah Islam. Oleh kepala pemerintah Perancis di Tunis, ia diundang untuk bekerja sama dalam panitia persiapan undang-undang Tunis (1896). Ia ditetapkan menjadi guru besar Sejarah Falsafah (1910). Karya-karyanya : kesimpulan buku putra manusia oleh Syekh Tanthawi Jauhari, undang-undang umum dan hukum dagang, satu buku besar yang disusun dengan pembahasan yang mendalam mengenai Fiqh Islam (1898), terjemahan jilid II Mukhtasar Khalil bin Ishak ke dalam bahasa Itali yaitu kumpulan hukum menurut Mazhab Maliki yang tersiar tentang hukum umum dan peradilan di Maroko (Milano 1919), khilafah dan kesultanan dalam Syari’ah Islam (1924), Kitab Fiqh Islam dalam Mazhab Maliki dan perbandingannya dengan Mazhab Syafi’i.
5.Carlo Alfonso Nallino (1872-1938) lahir di Torino dan belajar bahasa Arab pada Universitas Torino, kemudian dikirim oleh pemerintahnya ke Cairo dan tinggal disana selama enam bulan (1893) lalu diangkat menjadi guru pada Institut Pengetahuan Timur di Napoli. Sewaktu telah berusia 22 tahun (1894-1902) menjadi guru di Universitas Palermo, kemudian di Universitas Roma. Karya-karyanya : petikan-petikan dari Al-Qur’an (1895), terjadinya kabilah-kabilah Arab sebelum Islam (1893), sejarah Ilmu Falak pada orang arab pada abad tengah (Roma 1911-1912), sejarah sastra Arab, pendapat-pendapat tentang Al-Qur’an menurut Al-Djahidh, asal penamaan Al-Mu’tazilah, Aqidah Mu’tazilah ibadah dan bentuk khalifah (Roma 1917-1919), Syair ibnu Farid dan Tasawuf Islam (1919-1920).
6.Levi Della Vida (1886) guru besar bahasa Arab pada Universitas Roma dan termasuk diantara penyelidik terbesar dalam sejarah Agama Islam dan sangat mendalam pengetahuannya tentang bahasa Arab. Karyanya : disekitar buku penyair-penyair terkemuka oleh Al-Ashma’I, lapisan penyair oleh ibnu Salam, study modern tentang Rasul dan pokok Islam (1923), Al-Manak islam (1928), disekitar risalah karangan Al-Djahidh (1929), sastra Arab Islam (1932), pemerintahan Granada (1934).
7.Francesco Gabrieli (1904) guru bahasa dan sastra Arab yang terbesar pada Universias Roma. Ia menonjol pada study syair Arab dari masa Jahiliyah sampai akhir perkembangannya yang modern, ia menonjol pula dalam penyelidikan sejarah Islam. Karyanya : buku akhlak raja-raja (1926-1928), Khalifah Harun Ar-Rsyid dan peperangan antara Amin dan Makmun (1926-1928), sejarah kaum muslimin karena Perang Salib (1929), syiah pada masa Makmun (1929), peringatan seribu tahun Al-Mutanabi (1936), gelombang sastra Arab modern dan bentuknya (1939), asal-usul Al-Khawarij (1942), pengaruh cerita 1001 malam dalam kebudayaan Eropa (1944), sejarah dan peradaban islam (1947), terjemahan perjalanan ibnu Batutah ke dalam bahasa Itali (1962).

c.Inggris
1.Adelard of Bath (1080-1135), tokoh yang menjadi tonggak sejarah orientalisme yang mendapat julukan The First English Scientist, ilmuwan peng dimiliki Inggris. Ia adalah salah satu tokoh penting yang mengawali zaman terjemahan karya-karya ulama dan ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin. Dalam karyanya Natural Questions ia meyakini, bahwa seharusnya Tuhan tidak masuk dan mencampuri apalagi menjelaskan apa-apa yang bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.
2.W. Bedwell (1561-1632), belajar di Cambridge, kemudian menjadi guru bahasa Arab di Oxford. Dia terkenal dalam bidang study tentang Timur di Inggris, lebih-lebih tentang bahasa Arab. Ia meletakkan dasar-dasar mempelajari bahasa Arab. Karena menurut katanya bahasa Arab itu adalah bahasa agama, Politik dan pergaulan dari Al-Jazair sampai kenegeri Cina. Tetapi disebabkan sangat fanatiknya lalu buruk pandangannya kepada Islam dan memutar-balikkan ajaran Islam dari yang sebenarnya.
Karyanya : Perjanjian Baru Kitab Kudus dan Muhammad, pada buku inilah ia menulis yang tidak-tidak kepada Nabi besar Muhammad SAW.
3.E. Pococke (1604-1691). Mulanya ia belajar pada sekolah Cuma-Cuma, kemudian memperoleh ijasah kesarjanaan dalam bidang sastra (1628) dan mempelajari bahasa Arab pada seorang Jerman dan di Oxford. Pda tahun 1629 diangkat menjadi pendeta dan pada tahun 1630 m3nuju Aleppo dan tinggal disitu 5 tahun, mempelajari bahasa Arab dengan baik pada Syekh Fathillah sehingga dapat menulis dan berpidato dengan baik dalam bahasa Arab.
Karyanya : Pilihan dari Sejarah Arab, yang merupakan study tentang Arab yang meliputi tentang sejarah, ilmu pengetahuan, sastra dan agama. Dan buku ini adalah buku Arab pertama yang dicetak di Oxford (1650-1806), ucapan-ucapan Ali R.A(Oxford 1661).
4.George Sale (1697-1736), seorang pengacara belajar bahasa Arab pada waktu senggang dan menyimpan dalam jumlah yang cukup banyaknya buku-buku Arab bertuliskan tangan, yang disimpan dalam perpustakaan Bodleian.
Karyanya : menyalin Al-Qur’an suci ke dalam bahasa Inggris, terjemahannya itu dilengkapi dengan uraian, catatan dan kata pendahuluan yang panjang, sehingga sebenarnya merupakan kata tambahan terhadap agama islam yang penuh dengan kebohongan, kepalsuan dan pengada-adaan.
5.J.L. Burckhardt (1784-1817) asal Swiss, kemudian berkunjung ke Inggris dan belajar di Cambridge tentang kedokteran, ilmu falak dan bahasa Arab dan terus masuk menjadi bangsa Inggris. Kemudian menuju Aleppo untuk mendalami bahasa Arab, mempelajari Al-Qur’an dan agama islam, lalu memeluk islam (1809) dan mengembara diantara Syiria, Lebanon dan Palestina.
Karyanya : Perjalanan ke Negeri Syam (1814), Perjalanan ke Jazirah Arabia, Catatan Buku-Buku di Timur-Dekat dan Hubungan dengan Orang Badui dan Orang-Orang Wahabi, Kumpulan Pepatah Arab, yang telah disalin ke dalam bahasa Inggris, Jerman dan Eropa.
6.Sir William Muir (1819-1905) orang Scootland, belajar hukum pada University of Glasgowdan University of Edinburgh. Diantara jabatannya yang terpenting adalah menjadi rektor University of Edinburgh (1885-1902).
Karyanya : Sejarah Hidup Nabi dan Sejarah Islam, empat jilid diterbitksn di London 1856-1861-1895. Kemudian terbit cetakan baru di Edinburgh tahun 1923.
7.Sir Thomas Arnold (1864-1930) belajar di Cambridge kemudian menetap di India beberapa tahun lamanya, mengajar di Aligarh Muslim University (1888-1898). Dialah orang pertama menjadi guru bahasa Arab pada sekolah bahasa-bahasa Timur di London (1904) kemudian menjadi kepala sekolah.
Karya-karyanya : Dakwah kepada Islam, mendapat sambutan yang baik dari dunia ilmu pengetahuan dan telah disalin kedalam bahasa Turki dan Urdu (London 1896).
8.D. S. Margoliouth (1858-1940) lahir di London. Ia ahli benar bahasa Arab, dapat menulisnya dengan lancar. Menjadi guru bahasa Arab pada Oxford University sejak tahun 1889, sehingga terhitung guru-guru besar Oxford yang terkenal dan termasuk orientalist yang berkemuka.
Karya-karyanya : Muhammad dan Kebangunan Islam (New York 1905), Cairo, Baitulmakdis dan Damaskus Tiga Ibukota Sultan-Sultan Mesir (1907), Perkembangan Islam (London 1914), Wasiat Umar kepada Hakim (1910), Al-Qur’an (1939), Pandangan Sejarah Tentang Khalifah (1921), Hari-Hari Terakhir dari Fatimah Putri Nabi SAW (1909).
9.R.A. Nicholson (1868-1945) keluaran Trinity College Dublin dan Cambridge. Ia menonjol dalam bidang sastra kuno. Karyanya : Kesusastraan Arab dalam Cahaya Sejarah Politik dan Kemajuan Arab dan Islam (London 1907), Buku Bacaan Arab (1907-1911), Study tentang Tasawuf Islam (Cambridge 1921), Pikiran Kepribadian dalam Tasawuf (1923), Falsafah dalam Agama Islam (1915), Penyair-Penyair Zaman Abbasiah (1924).
10.Krenkow (1872-1953) lahir di Jerman Utara. Sewaktu ia bersekolah disekolah menengah, sudah mendalami bahasa Jerman, Prancis dan Inggris, lebih-lebih bahasa Latin dan Yunani. Ketika berusia empatbelas tahun bekerja pada sebuah toko. Karyanya : Kesatuan dalam Islam (1927), Biografi Nabi dalam buku-buku Bangsa Arab (1928), Sastra Bangsa Arab (1928), Pakaian Wali-Wali (1932), Sejarah Imam Al-Bukhari (1934), Kamus Arab (1932).
11.Sir Hamilton Gibb (lahir tahun 1895), kelahiran Iskandariah Mesir, termasuk orientalist yang sangat terkemuka pada zaman sekarang, pengganti Margoliouth di Oxford (1937-1955). Ia menjadi anggota pada banyak lembaga-lembaga ilmiah Arab. Ia menjadi guru besar bahasa Arab di London University (1930-1937) dan di Oxford (1937-1955) dan di Harvard semenjak tahun 1955.
Karyanya : Penaklukkan Arab di Asia Tengah dan Hubungannya yang Pertama dengan Negeri Cina (London 1923), Perjalanan Ibnu Batutah di Asia dan Afrika (London 1929-1932), Apakah Islam Itu? (London 1932), Peninggalan-Peninggalan Islam (London University 1944), Pengaruh Kebudayaan Islam di Eropa pada Zaman Tengah (1955), Perkembangan Pemerintahan pada Permulaan Islam (1955), Wanita dan Undang-Undang (1926)
12.Watt Montgomery adalah seorang Orientalist Inggris yang kami jumpai sebagai peserta Konggres Pengetahuan Islam untuk memperingati 1000 tahun Syekh Thusy di Mashad pada bulan Maret 1970. Karyanya : Faktor-Faktor Perkembangan Islam (1955), Muhammad di Mekkah (1958), Islam dan Golongan Pemersatu (1916).

d.Belanda
1.F. Rapheleng (1539-1597). Mulanya ia sebagai saudagar dinegeri Jerman, kemudian bekerja pada percetakan di Leiden (1565). Pada percetakan ini dapat dicetak dengan huruf Arab. Sehingga buku bahasa Arab dapat dicetak disitu (1595). Ia mempelajari bahasa Yunani dan bahasa-bahasa lama, terutama bahasa Arab. Ia menyusun kamus bahasa Arab yang tebal, yang dirasakan sangat perlunya dan disiarkan oleh anaknya enambelas tahun sesudah meninggalnya (1613), kemudian diulangi cetakannya sebanyak tiga belas kali.
2.J.J. Scaliger (1540-1609). Ia belajar bahasa-bahasa Timur di Paris. Kemudian ia mempelajari bahasa Arab di Inggris dan Scotland (1566), kemudian ia berangkat ke Andalusia memperdalam bahasa Arab. Karena keahliannya lalu ia diangakat menjadi guru besar pada Universitas Leiden sampai akhir hayatnya (1593-1609). Karyanya : Penelitian Sejarah Secara Ilmiah dalam Buku karangannya yang tebal bernama pengoreksian modern (1582), Almanak Timur (1585).
3.Th. Erpenius (1548-1624) keluaran jurusan teologi Universitas Leiden. Ia bertolak ke Inggris, Perancis, Jerman dan Italia mencari buku-buku bahasa arab dan yang tinggal daripadanya, serta bergaul dengan orang-orang Marokko yang tinggal dikota-kotanya. Karyanya : tentang tata bahasa Arab dan Latin (Leiden 1613). Ia menyiarkan buku Awamil Seratus tentang Nahwu karangan Al-Durjani dan banyak lagi buku-buku lain.
4.J. Golius (1596-1667) lahir di Den Haag, belajar bahasa arab pada Erpenius di Universitas Leiden. Ia mempelajari ilmu pasti, ilmu alam dan ilmu astronomi pada orang arab. Kemudian ia menyertai duta besar Belanda ke Marokko, sebagai juru bahasa dan insinyur untuk membangun pelabuhan, tempat berlabuh kapal-kapal Belanda. Karyanya : menyiarkan pepatah-pepatah Ali bin Abi Thalib yang di dalamnya terdapat pidato Ibnu Sina. Ia menyusun kamus Arab-Latin (Leiden 1653) yang menjadi pegangan kaum orientalisten selama 175 tahun.
5.R. P. A. Dozy (1820-1883) lahir di Leiden dari keluarga Perancis, yang dikenal sebagian terbesar dari keluarga itu menyukai orientalisme. Ia belajar bahasa arab dirumah, kemudian menyambung studinya di Universitan Leiden. Pada tahun 1845 ia menuju Inggris dan menyalin sebagian buku tulisan tangan yang bernilai dari perpustakaan Oxford. Karyanya : Sejarah Bani Rayyan, Raja-raja Talemsan, Sejarah Kaum Muslimin di Spanyol, Pandangan tentang Sejarah Islam dan Pembahasan tentang Sejarah Spanyol dan Kebudayaannya pada Zaman Tengah, Kerajaan Granada (1862), Sejarah Islam dari Semenjak Lahirnya sampai tahun 1863 M.
6.P. J. Veth (1814-1895) keluaran Universitas Leiden jurusan bahasa arab kemudian mengajar pada Universitas Amsterdam. Sesudah 14 tahun ia menjadi dosen disitu, lalu ditugaskan kepadanya member kuliah tentang syariat islam dan poko-pokok agama. Karyanya : juru-juru pidato islam dan pokok-pokok agama masehi (1843), Muhammad dan Al-Qur’an (1845), penaklukkan islam dan khilafah (1846), terjemahan islam ke dalam bahasa India, serta sedikit tentang masuknya islam ke Indonesia dan dakwah Muhammad.
7.M. J. de Goeje (1836-1909) keluaran Universitas Leiden dan sesudah memperoleh gelar doctor dalam sastra dan falsafah, lalu masuk bagian Arab dan menjadi murid Dozy. Ia bertekun mempelajari bahasa arab dan terkenal. Ia menyiarkan buku Gharibul Hadits karangan Abi ‘Ubaid Al-Qasim bin Salam, yaitu buku arab bertuliskan tangan yang tertua di Eropa, selain Al-Qur’an. Karyanya : Kehidupan Tiga Khalifah Bani Umayah : Umar II, Yazid II dan Hisyam (Leiden 1907), Sastra Arab (1906).
8.C. Snouck Hurgronje (1857-1936) belajar di Leiden pada de Goeje. Kemudian ia berangkat ke Indonesia dan menetap selam 17 tahun bekerja pada pemerintahan jajahan Belanda. Ia berkunjung ke Makkah menyamar dengan nama Abdul Ghaffar (1884) dan menetap di Soukul-Lail selama 5 Bulan dan meninggalkan Makkah sebelum musim Haji. Karyanya : Haji ke Makkah dengan bahasa Belanda, Fiqh Islam (1886), Makkah dan Geografinya pada abad ke XIX (Leiden 1889), Undang-undang Islam (1898), Jazirah Arabia dan Hindia (1908), Perkembangan Islam lebih-lebih di Hindia Timur (1911), Politik Keagamaan Nabi Muhammad (1915).
9.T. J. de Boer (1866-1942), dosen falsafah pada Universitas Amsterdam. Karyanya : Ghazali dan Ibnu Rusy (1894), Study tentang Al-Kindi (1906), Sejarah falsafah dalam Islam (1921), Kedudukan Al-Faraby dalam Pelajaran Islam (1936).
10.M. Th. Houtsma (1851-1943) keluaran Universitas Utrecht bagian bahasa Arab, Turki dan Persia. Ia mengajar bahasa-bahasa itu di Utrecht dan di Leiden beberapa tahun lamanya. Ia ditugaskan mengadakan Encylopedia islam (1895) kemudian mengawasinya (1913-1924). Karyanya : Aqidah Islam dan Al-Asy’ari (Leiden 1875), ia menyiarkan syair Al-Akhthal mengenai pujian kepada Bani Umayyah, Gerakan Islam di Hindia (1907), Sejarah Bani Salju (1925).
11.B. J Schriecke (1890-1945) pegawai tinggi di Indonesia, kemudian diangkat menjadi guru Antropology di Amsterdam. Karyanya : Mistik di Jawa disertainya mencapai gelar doctor (1916) dan pembahasan tentang islam (1915-1916).
12.Th. W. Juynboll (1866-1948), karyanya yaitu kupasan kitab pajak karangan Yahya bin Adam (Leiden 1896) jilid empat dari Shahih Bukhari (Leiden 1908), orientalisme dinegeri Belanda, Islam di Jawa (1914).
13.H. Kraemer (1888) kegiatannya mengembangkan Kristen Protestan di Jawa, kemudian diangkat menjadi guru sejarah agama di Universitas Leiden. Ia terhitung diantara penyelidik agama islam yang terkemuka. Karyanya : kumpulan tasawuf di Jawa pada abad ke XVI (Leiden 1921), islam di India sekarang (1931), tuntutan-tuntutan baru islam (1939), pertahanan islam (1935).
14.G. F. Pyper (1893) pegawai tinggi hidia Belanda yang terkenal ahli dalam hal islam modern. Kemudian diangkat menjadi dosen bahasa Arab di Amsterdam. Karyanya : Risalah Tentang Pemandangan Islam di Indonesia (Amsterdam 1944), Menara Azan di Jawa (1947), Islam di Indonesia (1950).
15.W. J. A. Kernkamp (1900) dosen bahasa Arab dan study Islam di Universitas Utrecht. Karyanya : Risalah mengenai Islam dan wanita (Amsterdam 1935), Hukum Islam di Hindia Timur (1945).

e.Amerika Serikat
1.W. Irving, diantara karangannya ialah: Sejarah Nabi Arab, dengan penutup : Kaedah-Kaedah Islam dan sumber-sumber keagamaan. Penaklukan Ganada, tebalnya 650 halaman.
2.R. J. H. Gottheil, diantara karyanya Sastra Timur, Muhammad Abdul Mufti Mesir, Studi Tentang Al-Ghazali.
3.S. Zewemer, ketua kaum misi di Timur Tengah, banyak karangannya tentang hubungan antara Kristen dan Islam. Lantaran terlalu fanatiknya sehingga menghilangkan nilai ilmiahnya. Dan karena itu pulalah ia berani berbohong dalam bidang research dan ilmiah. Diantara karangannya adalah Nabi Isa as, Ihya’ Al-Ghazali, Negeri-Negeri Arab semenjak Islam, Dalam Dunia Islam, Kaum Muslimin sekarang, Terjemahan Al-Qur’an, Buta Hurufnya Nabi.

f.Spanyol
Para penulis Spanyol pada masa itu, yang dalam karyanya antara lain bercerita tentang kontak-kontak dengan pihak Islam adalah : Juan de Mariana (Historia General de Espana), Sebastinanus Salmanticentis (Chronicon), Isidorus Pacensis (Epitolae), Juan de Ferreras (Historia de Espana), Rodericus Ximenes Toletanus (Chronice Rerum in Hispania Gestarum), Alfonso X (Cronica de Espana), Sampirus Astoricensis (Episcopus), Prudencio de Sandoval (Historia de Los Reyes de Castilla y Leon), Modesto Lafuente (Historia General de Espana), F.S. Casado (Historia de Espana), Lopes de Ayala (Cronica de Los Reyes de Castilla), Marquis de Mondejar (Vida de Alfonso X), Alfonso Nunes de Castro (Cronica Ghotica, Castillana y Austriaca), Geronimo Zurita (Anales de la Corona de Aragon), Gonzalo de Oviedo (Las Quincuagenas), Pedro de Abarca (Los Reyes de Aragon), Lucio Marineo (Conas Memorables), Juan A. Lorente (Historia Critica de la Inquisicion de Espana).

g.Portugal
Para penulis Portugal yang dalam karyanya juga bercerita tentang kontak-kontak dengan pihak Islam pada masa itu adalah : Diogo de Lemos (Historia general de Portugal), Antonio Ennes (Historia de Portugal), Fernao Lopes (Chronica del Rey Dom Pedro), Mattbaeus de pisano (De Bello Septensi), Gomes Eanes de Azurara (Cronica de Conde Dom Pedro de Menezes), Ruy de Pina (Chronica do Senhor Rey Dom Alfonso V), Agostino Manoel Vascencellos (Anacephaloeses), Damiao de Goes (Cronica de Senhor Rey Dom Manoel), Pin Beiro Chagas (Historia de Portugal), Luis de Menezes (Historia de Portugal restaurade).

h.Jerman
1.Munk, yang berasal dari Prusia meninggal tahun 1867, yang pandai dalam bahasa Hindu dan Arab. Dia menyusun satu Kitab mengenai geografi Palestina dan peninggalan-peninggalannya, sejarahnya yang dicetak di Paris tahun 1845.
2.Dietrici, telah menerbitkan risalah-risalah Ikhwanus Shafa dan juga mengutip dari yatiematud Dahri karangan Tsa’alibi.
3.Gustaf Weill, yang terkenal dengan tulisannya mengenai sejarah khalifah-khalifah dalam bahasa Jerman yang terdiri 5 jilid. Dia juga telah menterjemahkan Sierah Ibnu Hisyam e dalam bahasa Jerman.
4.Torbecke, yang menerbitkan Kitabul Malahien karangan Ibnu Duraid, dan Kitab Duratul Ghawash karangan Al-Harieri, Kitabun Nahwi karangan Ash-Shibaghi, Kitabul Mufadldlaliyat.

IV.KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tokoh orientalis menulis karya-karyanya terpengaruh oleh masalah polotik, ekonomi atau agama. Mereka selalu menjurus untuk menghina dan merendahkan Islam, mengotori nama baik dan citra Islam, mencetuskan satu pernyataan bersama yang menjauhkan ummat Islam dari ajarannya. Dalam usaha untuk mewujudkan kemurtadan ummat Islam secara menyeluruh, mereka memulai dengan mengalihkan pandangan ummat Islam dari metode Islam kepada metode pengetahuan Barat.
Tetapi tidak semua orientalis menulis karyanya terpengaruh oleh masalah politik, ekonomi atau agama. Mereka mempelajari ketimuran dan ke-Islaman karena kegemaran mereka mendapatkan ilmu pengetahuan. Karena kesungguhan mereka, hasil-hasil penyelidikan mereka berupakan ilmu-ilmu yang jarang diketahui orang banyak. Banyaknya sumber ilmu pengetahuan dan bukti-bukti sejarah yang nilainya tinggi bermunculan karena jasa orientalis itu.
Banyak tokoh orientalis yang menghasilkan banyak karya tersebar di beberapa nagara Barat diantaranya di Perancis, Italia, Belanda, Inggris, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat dan Jerman.

V.PENUTUP
Demikian pembahasan makalah yang kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah sendiri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam pembuatan makalah yang lebih baik selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Bey, Islam dan Para Orientalist, Surabaya : PT Bina Ilmu, 1983
Ghurab, Ahmad Abdul Hamid, Menyingkap Tabir Orientalisme, terj. Basalamah, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1992
Hanafi,A, Orientalisme ditinjau Menurut Kaca Mata Agama, Jakarta: Al-Husna, 1981
Jakub, Ismail, Orientalisme dan Orientalisten, Surabaya: CV Faizan, 1970
Jamilah, Maryam, Islam dan Orientalisme, terj. Machnun Husein, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997
Nurdi, Herry, Belajar Islam Dari Yahudi, Jakarta: Cakrawala Publising, 2006
Sou’yb, Joesoef, Orientalisme Dan Islam, Jakarta : PT Bulan Bintang, 1990
Umar, Muin, Orientalisme dan Study Tentang Islam, Jakarta:Bulan Bintang, 1978

MENGENAL PARA ORIENTALIS DAN KARYA-KARYANYA

I.PENDAHULUAN
Keberadaan orientalis bagi dunia Islam telah menimbulkan perdebatan panjang. Sebagian umat Islam menolak mentah-mentah terhadap kajian yang dilakukan kaum orientalis, karena dipandang telah melecehkan Islam. Kesimpulan seperti ini jelas berkaitan dengan sikap ideologi dan kecemasan kaum orientalis dalam beragama, selain agama yang mereka anut adalah musuh, dan harus dihancurkan.
Dengan demikian apakah orientalisme itu sama sekali buruk? Jawabannya jelas tidak. Sejumlah pemikir besar di Barat telah menghabiskan umurnya untuk mengkaji Islam lantaran mereka secara jujur tertarik terhadap kajian-kajian itu. Tanpa usaha mereka, banyak diantara pengetahuan berharga dalam buku-buku Islam kuno akan hilang tanpa bekas atau tidak terjamah orang. Pada umumnya, para orientalis itu benar-benar menekuni pekerjaan penerjemahan ini.
Untuk mengetahi siapa saja tokoh orientalis dan apa saja karya yang telah mereka tulis, kami akan membahas dalam makalah ini.

II.RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas, penulis akan merumuskan makalah ke dalam subpokok bahasan sebagai berikut:
A.Tokoh-Tokoh Orientalis Berdasarkan Isi Karyanya
B.Tokoh-Tokoh Orientalis Berdasarkan Kebangsaannya

III.PEMBAHASAN
A.Tokoh-Tokoh Orientalis Berdasarkan Isi Karyanya
Berdasarkan isi karyanya dapat dibedakan dua macam orientalis yaitu
1.Tokoh orientalis yang karangannya bermanfaat bagi umat Muslim diantaranya:
-Profesor T.W. Arnold pengarang kitab “Preaching of Islam” sebuah kitab yang sangat tinggi mutunya.
-Stanley Lane/ Poole pengarang kitab “Saladin” (Salahuddin Al-Ayuuby) dan kitab “Moors In Spain”.
-Dr. Aloys Spenger yang mengarang kitab yang sangat penting dan bernilai yaitu kitab bahasa Inggris sebagai pengantar (Muqaddimah) dari kitab “Al- Ishaabah Fi Tamyiizi s-Shahaabah”(Riwayat hidup para Sahabat Rasulullah) yang dikarang oleh Ibnu al-Hajar Al-Asqallaany.
-Edward William Lane, pengarang Encyclopadea Besar yang lebih terkenal dengan nama “Arabic/ English Lexicon” yang membahas semua kata bahasa Arab dengan bahasa Inggris dan Ilmu Nahwu (Tata bahasa Arab) dengan keterangan yang sangat luas yang menjadi pegangan semua orang lebih-lebih para ahli bahasa Arab dan Tata Bahasa Arab.
-A.W. J-Wensinck pengarang Encyclopadea yang sangat rapi menurut abjad yang memuat hadits-hadits Nabi yang terdapat dalam Kitab-kitab Hadits Shahih Yang Empat Belas yang masyhur, juga dari kitab Sirah (Biografi) dan perang-perang yang terkenal.
-G.B. Stronge pengarang kitab “Lands Of The Eastern Caliphate”, yaitu ilmu bumi pengarang Encyclopadea Khalifah di Timur.
2.Tokoh orientalis yang karyanya menentang Islam
-Gustave File dalam tulisannya mengatakan tentang kenabian Muhammad, bahwasannya apa yang dialaminya tidak lain hanyalah seperti sedang terkena penyakit malaria. Apa yang didengarnya seperti suara gemerincing bel adalah bukan wahyu. Akan tetapi merupakan adat kebiasaan yang biasa menimpa orang yang terkena penyakit ayan dan tekanan jiwa atau syaraf.
-Lewis Spenger dalam bukunya “Kehidupan Muhammad dan Ajarannya” mengatakan sebenarnya Muhammad adalah seorang yang mengidap penyakit ayan dan histeris yang sering kambuh.
-Theodo Ronuwel dalam bukunya tentang sejarah Qur’an mengatakan Muhammad adalah seorang yang sering terjangkit penyakit ayan dan histeris yang menjadikan dirinya seolah merasa sedang menerima wahyu.
-Samuel Margolion mengatakan dalam bukunya “Muhammad dan Munculnya Islam”. “Muhammad yang mengaku mendapat wahyu Ilahi, sungguh telah banyak sekali menyeret manusia kepada kesesatan”.
-William Munir dalam bukunya berjudul “Kehidupan Muhammad” menyebutkan bahwasannya Muhammad adalah pendusta yang mengaku sebagai Rasul. Ia adalah mantan pemberi nasehat di Mekkah yang kemudian pindah ke Madinah sebagai seorang politikus yang ambisius. Ia mengaitkan dirinya dengan setan demi untuk mendapatkan kesuksesan duniawi.
-Philip K. Hitti dalam bukunya yang berjudul Islam and the West yang isinya Dr. Hitti melancarkan tuduhan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang penipu yang lihai. Menurutnya Islam tidak lebih daripada warisan orang Yahudi Kristen yang diarabisasikan dan dinasionalisasikan.

B.Tokoh-Tokoh Orientalis Berdasarkan Kebangsaannya

a.Perancis
1.G. Postel (1505-1581). Mulanya ia sebagai pelayan pada sekolah gereja. Kemudian ia mempelajari bahasa Latin, Yunani, Itali dan Spanyol. Dan dari bahasa-bahasa Timur, ia mempelajari bahasa Hibro, Kaldan, Siryani, Armania, Ethiopi, Arab dan Turki. Semua buku tulisan tangan yang dikumpulkannya dijual sehingga ia menjadi seorang Raja. Ia menyusun kamus dengan dua belas bahasa yang telah dipelajarinya dan buku “Tata Bahasa Arab” dengan huruf Arab.
Karya-karyanya : Kamus 12 bahasa (1538), Tata bahasa Arab (1538), Persesuaian Al-Qur’an dan Injil (1543), Bahasa Arab dan Finisia (1553), Adat dan Syari’at Orang Muslim (1560). Selain itu ia juga banyak menyimpan buku-buku lama tulisan tangan dan sebagian daripadanya telah disalin ke dalam bahasa Barat.
2.A. Galland (1646-1715). Ia mempelajari bahasa Arab pada College de France, kemudian ia berangkat ke Turki untuk mengadakan penyelidikan tentang peninggalan-peninggalan lama dan ukiran-ukiran. Kemudian ia mengadakan perjalanan atas belanjanya sendiri. Sesudah kembali di Paris, ia dipilih menjadi guru bahasa Arab di College de France (1709) dan terpilih menjadi anggota pada beberapa lembaga ilmiah.
Karya-karyanya : menyalin cerita “Seribu Satu Malam” dan mempunyai penyelidikan mendalam tentang uang-uang Arab lama.
3.J.J. Sedillot (1777-1832). Ia mempelajari bahasa Arab pada sekolah bahasa-bahasa Timur. Ia mempunyai keistimewaan mengenai Ilmu Astronomi pada orang Arab. Dan mengarang sebuah buku dengan menguraikan dalam buku itu tentang kelebihan Arab terhadap kemajuan Eropa. Lalu Ali Mubarok menyalinkannya ke dalam bahasa Arab, kemudian diulang kembali penyalinannya sehingga siap oleh Adil Zuaitir.
Karya-karyanya : Risalah tentang Al-jabar pada orang Arab (1852) dan Risalah mengenai yang diambil oleh orang Eropa dari orang Arab (1871)
4.Baron de Sacy (1758-1838) lahir di Paris. Ketika ia belajar dirumahnya lalu terdidik dengan kebudayaan Latin dan Yunani, kemudian ia belajar pada pendeta-pendeta Katolik dan ada diantara mereka yang ahli bahasa Arab, lalu de Sacy tertarik pada bahasa Arab dan terus mempelajarinya bersama dengan bahasa Hibro, Persia dan Turki. Pada tahun 1778, ia terpilih menjadi anggota Perkumpulan Penyebaran Simpangan Buku Timur Tulisan Tangan pada perpustakaan nasional Paris. Lalu ia menyiapkan dua pembahasan tentang sejarah orang Arab dan asal-usul peradabannya.
Karyanya dalam bidang orientalisme banyak sekali. Diantaranya : Tiga buah risalah yang disampaikannya kepada berbagai macam perkumpulan ilmiah, tentang Mesir sejak datangnya agama Islam 639 M, sampai kepada ekspedisi Perancis 1789 M, At-Tuhfah As-sunniyah tentang pengetahuan bahasa Arab dua jilid, terjemahan Qashidah Al-Burdah karangan Al-Bushairi 1806, asal-usul sastra Jahiliyah pada orang Arab 1808, Study tentang asal-usul cerita 1001 malam.
5.J.J. Marcel (1776-1854) lahir di Paris dan belajar pada Universite de Paris. Ia mempelajari bahasa Arab pada de Sacy (1790). Sewaktu ekspedisi Napoleon ke Mesir, Marcel turut sebagai juru bahasa.
Karya-karyanya : sebagai orang pertama yang menyalin pidato dan seruan Napoleon kepada orang Mesir, selama ada di Mesir, ia membuat kamus Arab, Turki dan Persia. Napoleon menyuruhnya mencetak semua keputusan politik dalam tiga bahasa Timur (Arab, Turki dan Persia).
6.E. Renan (1828-1892), mulanya ia belajar pada sekolah Theology dan memperdalamkan bahasa-bahasa Timur, sehingga terkenal pandai dalam bidangnya. Kemudian ia menganut kemerdekaan berfikir tidak mau terikat dengan dogmatis. Ia berangkat ke Timur dan bertempat di Lebanon, dimana ia mengarang bukunya tentang kehidupan Nabi Isa as.
Karyanya yang bernilai tinggi ialah : buku tentang Ibnu Rusy dan orang-orang yang beraliran Ibnu Rusy.
7.Ed. Montet (1856-1927) dilahirkan di Lyon, berasal dari Swiss, beroleh gelar doctor tentang Theology Protestan pada Universite de Paris (1883). Pada tahun 1885 menjadi guru besar bahasa Hibro. Ia terkenal mendalam studinya tentang Arab dan Agama Islam.
Karya-karyanya : Pokok-Pokok Tata Bahasa Arab (Paris 1896-1903), Islam Masa Sekarang dan Masa Depan (Paris 1910) dan sudah disalin ke dalam bahasa Itali , Ostenrik dan Bahasa Arab, Study Tentang Timur dan Agama (1917), ia sudah menyalin Al-Qur’an ke dalam bahasa Perancis.
8.Baron Carra de Vaux (lahir tahun 1876) belajar bahasa Arab pada Institute Katolik di Paris.
Karya-karyanya : pidato-pidato mengenai bahasa Arab (1891), pendeta Buhaira dan Al-Qur’an (1898), ia menulis buku tentang Islam (1899), tentang Al-Ghazali (1902), tentang Ibnu Sina (1900), tentang pemikir-pemikir Islam lima jilid (1921-1926).
9.L. Massignom (1883-1962). Ia belajar bahasa Arab di Paris, kemudian ia ke Mesir dan ke Bagdad, lalu kembali ke Mesir (1909) dan belajar di Al-Azhar dan oleh Universitas Mesir ia diangkat menjadi guru Sejarah Falsafah (1912-1913) kemudian ia mengunjungi Negara-negara Islam di Timur Tengah.
Karya-karyanya : Penderitaan Al-Hallad dan Aliran Al-Hallad (1909), Sejarah Istilah-istilah Falsafah dengan bahasa Arab, Sejarah Penyusunan Risalah-risalah Ikhwanus Shafa (1913), orang Syahid Tasawuuf dalam Islam, masa dalam pemikiran Islam (1953), sejarah pengetahuan pada orang Arab (Paris 1957).
Massignom selain mengkaji Islamologi, ia juga menjadi pembimbing rohani pada perkumpulan missionarisme Perancis di Mesir. Ia berusaha keras memasukkan misi Kristen pada program-program pemerintah Perancis di tanah jajahannya di Timur Tengah. Bahkan ia berusaha sebagaimana Goldzihe, memasukkan unsure-unsur Katolik dalam Islam. Di mana ia menyamakan penghormatan kaum Muslim kepada Fatimah sebagaimana pemujaan Katolik ke Bunda Maria.
10.H. Laoust (1905), keluaran sekolah guru tinggi dan sekolah bahasa-bahasa Timur dan Sorbonne. Kemudian menggabungkan diri pada Institute Perancis di Cairo (1931-1944), kemudian menjadi guru besar pada Universitas Lyon (1945).
Karya-karyanya : Cairo dan kerajinannya dalam Islam Arab Modern (1933-1943), pendapat-pendapat tentang aliran Ibnu Taimiyah (1935-1940), risalah tentang pokok-pokok Sosial dan Politik Ibnu Taimiyah.
11.V. Monteil (1914) bekerja di Afrika Utara, kemudian menjadi guru besar pada Perguruan Nasional Bahasa yang masih modern di Lebanon.
Karya-karyanya : tata bahasa Arab modern (1961), Islam di Rusia (1952), Ilmu Falaq pada orang Marokko (1949), kalender dunia Islam dengan bekerja sama dengan Massignon (1954).

b.Italia
1.Germanus (1588-1670) mendalami pengetahuannya tentang bahasa Arab. Ia mempelajari Al-Qur’an dan tak ada bandingannya pada masa itu dari kalangan kaum sarjana. Ia mengelilingi Timur-Dekat empat tahun lamanya untuk mempelajari dialog-dialog bahasa Arab didaerah tersebut. Ia membuat kamus bahasa Arab ‘Ammiah (1639) dan kamus Itali-Arab. Ia menyalin Al-Qur’an ke dalam bahasa Latin yang merupakan pennyalinan pertama yang demikian.
2.Michele Amari (1806-1889), merupakan orientalis terkenal keilmuannya pada abad ke XIX tentang kesungguhan mendalami pembahasannya, ketika orientalisme sampai dipuncaknya. Ia dilahirkan di Palirmo. Ia mempelajari bahasa Arab di Paris, sehingga dikuasainya dengan baik. Karyanya : pembahasan tentang ahli-ahli sejarah Arab di Sicilia pada masa Islam (1847), sejarah kaum muslimin Sicilia tiga jilid, melengkapi sejarah penaklukan Sicilia oleh kaum Muslimin.
3.Pangeran Leone Caetani (1869-1926) lahir di Roma dan keluaran Universitas Roma. Ia mempelajari tujuh bahasa, diantanya bahasa Persia dan bahasa Arab. Kekayaannya sebelum Perang Dunia I (1914-1918) ditaksir lima juta lire emas, selain dari kekayaan isterinya. Karyanya : Pertumbuhan Kepribadian Islam (1911), Penyiaran Islam dan Perkembangan Peradaban (1912), Study Sejarah Timur: Sejarah Rasul (Milano 1914), sejarah Islam dari tahun pertama Hijriyah sampai tahun 922 H (622 M-1577 M), sejarah laut putih tengah dan Timur Islam dari tahun 133-144 H (Roma 1923).
4.David Santillane (1855-1931) belajar di Universitas Roma mendapat ijasah doctoral dalam ilmu hukum. Ia terkenal dalam bidang Fiqh Islam dan falsafah Islam. Oleh kepala pemerintah Perancis di Tunis, ia diundang untuk bekerja sama dalam panitia persiapan undang-undang Tunis (1896). Ia ditetapkan menjadi guru besar Sejarah Falsafah (1910). Karya-karyanya : kesimpulan buku putra manusia oleh Syekh Tanthawi Jauhari, undang-undang umum dan hukum dagang, satu buku besar yang disusun dengan pembahasan yang mendalam mengenai Fiqh Islam (1898), terjemahan jilid II Mukhtasar Khalil bin Ishak ke dalam bahasa Itali yaitu kumpulan hukum menurut Mazhab Maliki yang tersiar tentang hukum umum dan peradilan di Maroko (Milano 1919), khilafah dan kesultanan dalam Syari’ah Islam (1924), Kitab Fiqh Islam dalam Mazhab Maliki dan perbandingannya dengan Mazhab Syafi’i.
5.Carlo Alfonso Nallino (1872-1938) lahir di Torino dan belajar bahasa Arab pada Universitas Torino, kemudian dikirim oleh pemerintahnya ke Cairo dan tinggal disana selama enam bulan (1893) lalu diangkat menjadi guru pada Institut Pengetahuan Timur di Napoli. Sewaktu telah berusia 22 tahun (1894-1902) menjadi guru di Universitas Palermo, kemudian di Universitas Roma. Karya-karyanya : petikan-petikan dari Al-Qur’an (1895), terjadinya kabilah-kabilah Arab sebelum Islam (1893), sejarah Ilmu Falak pada orang arab pada abad tengah (Roma 1911-1912), sejarah sastra Arab, pendapat-pendapat tentang Al-Qur’an menurut Al-Djahidh, asal penamaan Al-Mu’tazilah, Aqidah Mu’tazilah ibadah dan bentuk khalifah (Roma 1917-1919), Syair ibnu Farid dan Tasawuf Islam (1919-1920).
6.Levi Della Vida (1886) guru besar bahasa Arab pada Universitas Roma dan termasuk diantara penyelidik terbesar dalam sejarah Agama Islam dan sangat mendalam pengetahuannya tentang bahasa Arab. Karyanya : disekitar buku penyair-penyair terkemuka oleh Al-Ashma’I, lapisan penyair oleh ibnu Salam, study modern tentang Rasul dan pokok Islam (1923), Al-Manak islam (1928), disekitar risalah karangan Al-Djahidh (1929), sastra Arab Islam (1932), pemerintahan Granada (1934).
7.Francesco Gabrieli (1904) guru bahasa dan sastra Arab yang terbesar pada Universias Roma. Ia menonjol pada study syair Arab dari masa Jahiliyah sampai akhir perkembangannya yang modern, ia menonjol pula dalam penyelidikan sejarah Islam. Karyanya : buku akhlak raja-raja (1926-1928), Khalifah Harun Ar-Rsyid dan peperangan antara Amin dan Makmun (1926-1928), sejarah kaum muslimin karena Perang Salib (1929), syiah pada masa Makmun (1929), peringatan seribu tahun Al-Mutanabi (1936), gelombang sastra Arab modern dan bentuknya (1939), asal-usul Al-Khawarij (1942), pengaruh cerita 1001 malam dalam kebudayaan Eropa (1944), sejarah dan peradaban islam (1947), terjemahan perjalanan ibnu Batutah ke dalam bahasa Itali (1962).

c.Inggris
1.Adelard of Bath (1080-1135), tokoh yang menjadi tonggak sejarah orientalisme yang mendapat julukan The First English Scientist, ilmuwan peng dimiliki Inggris. Ia adalah salah satu tokoh penting yang mengawali zaman terjemahan karya-karya ulama dan ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin. Dalam karyanya Natural Questions ia meyakini, bahwa seharusnya Tuhan tidak masuk dan mencampuri apalagi menjelaskan apa-apa yang bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.
2.W. Bedwell (1561-1632), belajar di Cambridge, kemudian menjadi guru bahasa Arab di Oxford. Dia terkenal dalam bidang study tentang Timur di Inggris, lebih-lebih tentang bahasa Arab. Ia meletakkan dasar-dasar mempelajari bahasa Arab. Karena menurut katanya bahasa Arab itu adalah bahasa agama, Politik dan pergaulan dari Al-Jazair sampai kenegeri Cina. Tetapi disebabkan sangat fanatiknya lalu buruk pandangannya kepada Islam dan memutar-balikkan ajaran Islam dari yang sebenarnya.
Karyanya : Perjanjian Baru Kitab Kudus dan Muhammad, pada buku inilah ia menulis yang tidak-tidak kepada Nabi besar Muhammad SAW.
3.E. Pococke (1604-1691). Mulanya ia belajar pada sekolah Cuma-Cuma, kemudian memperoleh ijasah kesarjanaan dalam bidang sastra (1628) dan mempelajari bahasa Arab pada seorang Jerman dan di Oxford. Pda tahun 1629 diangkat menjadi pendeta dan pada tahun 1630 m3nuju Aleppo dan tinggal disitu 5 tahun, mempelajari bahasa Arab dengan baik pada Syekh Fathillah sehingga dapat menulis dan berpidato dengan baik dalam bahasa Arab.
Karyanya : Pilihan dari Sejarah Arab, yang merupakan study tentang Arab yang meliputi tentang sejarah, ilmu pengetahuan, sastra dan agama. Dan buku ini adalah buku Arab pertama yang dicetak di Oxford (1650-1806), ucapan-ucapan Ali R.A(Oxford 1661).
4.George Sale (1697-1736), seorang pengacara belajar bahasa Arab pada waktu senggang dan menyimpan dalam jumlah yang cukup banyaknya buku-buku Arab bertuliskan tangan, yang disimpan dalam perpustakaan Bodleian.
Karyanya : menyalin Al-Qur’an suci ke dalam bahasa Inggris, terjemahannya itu dilengkapi dengan uraian, catatan dan kata pendahuluan yang panjang, sehingga sebenarnya merupakan kata tambahan terhadap agama islam yang penuh dengan kebohongan, kepalsuan dan pengada-adaan.
5.J.L. Burckhardt (1784-1817) asal Swiss, kemudian berkunjung ke Inggris dan belajar di Cambridge tentang kedokteran, ilmu falak dan bahasa Arab dan terus masuk menjadi bangsa Inggris. Kemudian menuju Aleppo untuk mendalami bahasa Arab, mempelajari Al-Qur’an dan agama islam, lalu memeluk islam (1809) dan mengembara diantara Syiria, Lebanon dan Palestina.
Karyanya : Perjalanan ke Negeri Syam (1814), Perjalanan ke Jazirah Arabia, Catatan Buku-Buku di Timur-Dekat dan Hubungan dengan Orang Badui dan Orang-Orang Wahabi, Kumpulan Pepatah Arab, yang telah disalin ke dalam bahasa Inggris, Jerman dan Eropa.
6.Sir William Muir (1819-1905) orang Scootland, belajar hukum pada University of Glasgowdan University of Edinburgh. Diantara jabatannya yang terpenting adalah menjadi rektor University of Edinburgh (1885-1902).
Karyanya : Sejarah Hidup Nabi dan Sejarah Islam, empat jilid diterbitksn di London 1856-1861-1895. Kemudian terbit cetakan baru di Edinburgh tahun 1923.
7.Sir Thomas Arnold (1864-1930) belajar di Cambridge kemudian menetap di India beberapa tahun lamanya, mengajar di Aligarh Muslim University (1888-1898). Dialah orang pertama menjadi guru bahasa Arab pada sekolah bahasa-bahasa Timur di London (1904) kemudian menjadi kepala sekolah.
Karya-karyanya : Dakwah kepada Islam, mendapat sambutan yang baik dari dunia ilmu pengetahuan dan telah disalin kedalam bahasa Turki dan Urdu (London 1896).
8.D. S. Margoliouth (1858-1940) lahir di London. Ia ahli benar bahasa Arab, dapat menulisnya dengan lancar. Menjadi guru bahasa Arab pada Oxford University sejak tahun 1889, sehingga terhitung guru-guru besar Oxford yang terkenal dan termasuk orientalist yang berkemuka.
Karya-karyanya : Muhammad dan Kebangunan Islam (New York 1905), Cairo, Baitulmakdis dan Damaskus Tiga Ibukota Sultan-Sultan Mesir (1907), Perkembangan Islam (London 1914), Wasiat Umar kepada Hakim (1910), Al-Qur’an (1939), Pandangan Sejarah Tentang Khalifah (1921), Hari-Hari Terakhir dari Fatimah Putri Nabi SAW (1909).
9.R.A. Nicholson (1868-1945) keluaran Trinity College Dublin dan Cambridge. Ia menonjol dalam bidang sastra kuno. Karyanya : Kesusastraan Arab dalam Cahaya Sejarah Politik dan Kemajuan Arab dan Islam (London 1907), Buku Bacaan Arab (1907-1911), Study tentang Tasawuf Islam (Cambridge 1921), Pikiran Kepribadian dalam Tasawuf (1923), Falsafah dalam Agama Islam (1915), Penyair-Penyair Zaman Abbasiah (1924).
10.Krenkow (1872-1953) lahir di Jerman Utara. Sewaktu ia bersekolah disekolah menengah, sudah mendalami bahasa Jerman, Prancis dan Inggris, lebih-lebih bahasa Latin dan Yunani. Ketika berusia empatbelas tahun bekerja pada sebuah toko. Karyanya : Kesatuan dalam Islam (1927), Biografi Nabi dalam buku-buku Bangsa Arab (1928), Sastra Bangsa Arab (1928), Pakaian Wali-Wali (1932), Sejarah Imam Al-Bukhari (1934), Kamus Arab (1932).
11.Sir Hamilton Gibb (lahir tahun 1895), kelahiran Iskandariah Mesir, termasuk orientalist yang sangat terkemuka pada zaman sekarang, pengganti Margoliouth di Oxford (1937-1955). Ia menjadi anggota pada banyak lembaga-lembaga ilmiah Arab. Ia menjadi guru besar bahasa Arab di London University (1930-1937) dan di Oxford (1937-1955) dan di Harvard semenjak tahun 1955.
Karyanya : Penaklukkan Arab di Asia Tengah dan Hubungannya yang Pertama dengan Negeri Cina (London 1923), Perjalanan Ibnu Batutah di Asia dan Afrika (London 1929-1932), Apakah Islam Itu? (London 1932), Peninggalan-Peninggalan Islam (London University 1944), Pengaruh Kebudayaan Islam di Eropa pada Zaman Tengah (1955), Perkembangan Pemerintahan pada Permulaan Islam (1955), Wanita dan Undang-Undang (1926)
12.Watt Montgomery adalah seorang Orientalist Inggris yang kami jumpai sebagai peserta Konggres Pengetahuan Islam untuk memperingati 1000 tahun Syekh Thusy di Mashad pada bulan Maret 1970. Karyanya : Faktor-Faktor Perkembangan Islam (1955), Muhammad di Mekkah (1958), Islam dan Golongan Pemersatu (1916).

d.Belanda
1.F. Rapheleng (1539-1597). Mulanya ia sebagai saudagar dinegeri Jerman, kemudian bekerja pada percetakan di Leiden (1565). Pada percetakan ini dapat dicetak dengan huruf Arab. Sehingga buku bahasa Arab dapat dicetak disitu (1595). Ia mempelajari bahasa Yunani dan bahasa-bahasa lama, terutama bahasa Arab. Ia menyusun kamus bahasa Arab yang tebal, yang dirasakan sangat perlunya dan disiarkan oleh anaknya enambelas tahun sesudah meninggalnya (1613), kemudian diulangi cetakannya sebanyak tiga belas kali.
2.J.J. Scaliger (1540-1609). Ia belajar bahasa-bahasa Timur di Paris. Kemudian ia mempelajari bahasa Arab di Inggris dan Scotland (1566), kemudian ia berangkat ke Andalusia memperdalam bahasa Arab. Karena keahliannya lalu ia diangakat menjadi guru besar pada Universitas Leiden sampai akhir hayatnya (1593-1609). Karyanya : Penelitian Sejarah Secara Ilmiah dalam Buku karangannya yang tebal bernama pengoreksian modern (1582), Almanak Timur (1585).
3.Th. Erpenius (1548-1624) keluaran jurusan teologi Universitas Leiden. Ia bertolak ke Inggris, Perancis, Jerman dan Italia mencari buku-buku bahasa arab dan yang tinggal daripadanya, serta bergaul dengan orang-orang Marokko yang tinggal dikota-kotanya. Karyanya : tentang tata bahasa Arab dan Latin (Leiden 1613). Ia menyiarkan buku Awamil Seratus tentang Nahwu karangan Al-Durjani dan banyak lagi buku-buku lain.
4.J. Golius (1596-1667) lahir di Den Haag, belajar bahasa arab pada Erpenius di Universitas Leiden. Ia mempelajari ilmu pasti, ilmu alam dan ilmu astronomi pada orang arab. Kemudian ia menyertai duta besar Belanda ke Marokko, sebagai juru bahasa dan insinyur untuk membangun pelabuhan, tempat berlabuh kapal-kapal Belanda. Karyanya : menyiarkan pepatah-pepatah Ali bin Abi Thalib yang di dalamnya terdapat pidato Ibnu Sina. Ia menyusun kamus Arab-Latin (Leiden 1653) yang menjadi pegangan kaum orientalisten selama 175 tahun.
5.R. P. A. Dozy (1820-1883) lahir di Leiden dari keluarga Perancis, yang dikenal sebagian terbesar dari keluarga itu menyukai orientalisme. Ia belajar bahasa arab dirumah, kemudian menyambung studinya di Universitan Leiden. Pada tahun 1845 ia menuju Inggris dan menyalin sebagian buku tulisan tangan yang bernilai dari perpustakaan Oxford. Karyanya : Sejarah Bani Rayyan, Raja-raja Talemsan, Sejarah Kaum Muslimin di Spanyol, Pandangan tentang Sejarah Islam dan Pembahasan tentang Sejarah Spanyol dan Kebudayaannya pada Zaman Tengah, Kerajaan Granada (1862), Sejarah Islam dari Semenjak Lahirnya sampai tahun 1863 M.
6.P. J. Veth (1814-1895) keluaran Universitas Leiden jurusan bahasa arab kemudian mengajar pada Universitas Amsterdam. Sesudah 14 tahun ia menjadi dosen disitu, lalu ditugaskan kepadanya member kuliah tentang syariat islam dan poko-pokok agama. Karyanya : juru-juru pidato islam dan pokok-pokok agama masehi (1843), Muhammad dan Al-Qur’an (1845), penaklukkan islam dan khilafah (1846), terjemahan islam ke dalam bahasa India, serta sedikit tentang masuknya islam ke Indonesia dan dakwah Muhammad.
7.M. J. de Goeje (1836-1909) keluaran Universitas Leiden dan sesudah memperoleh gelar doctor dalam sastra dan falsafah, lalu masuk bagian Arab dan menjadi murid Dozy. Ia bertekun mempelajari bahasa arab dan terkenal. Ia menyiarkan buku Gharibul Hadits karangan Abi ‘Ubaid Al-Qasim bin Salam, yaitu buku arab bertuliskan tangan yang tertua di Eropa, selain Al-Qur’an. Karyanya : Kehidupan Tiga Khalifah Bani Umayah : Umar II, Yazid II dan Hisyam (Leiden 1907), Sastra Arab (1906).
8.C. Snouck Hurgronje (1857-1936) belajar di Leiden pada de Goeje. Kemudian ia berangkat ke Indonesia dan menetap selam 17 tahun bekerja pada pemerintahan jajahan Belanda. Ia berkunjung ke Makkah menyamar dengan nama Abdul Ghaffar (1884) dan menetap di Soukul-Lail selama 5 Bulan dan meninggalkan Makkah sebelum musim Haji. Karyanya : Haji ke Makkah dengan bahasa Belanda, Fiqh Islam (1886), Makkah dan Geografinya pada abad ke XIX (Leiden 1889), Undang-undang Islam (1898), Jazirah Arabia dan Hindia (1908), Perkembangan Islam lebih-lebih di Hindia Timur (1911), Politik Keagamaan Nabi Muhammad (1915).
9.T. J. de Boer (1866-1942), dosen falsafah pada Universitas Amsterdam. Karyanya : Ghazali dan Ibnu Rusy (1894), Study tentang Al-Kindi (1906), Sejarah falsafah dalam Islam (1921), Kedudukan Al-Faraby dalam Pelajaran Islam (1936).
10.M. Th. Houtsma (1851-1943) keluaran Universitas Utrecht bagian bahasa Arab, Turki dan Persia. Ia mengajar bahasa-bahasa itu di Utrecht dan di Leiden beberapa tahun lamanya. Ia ditugaskan mengadakan Encylopedia islam (1895) kemudian mengawasinya (1913-1924). Karyanya : Aqidah Islam dan Al-Asy’ari (Leiden 1875), ia menyiarkan syair Al-Akhthal mengenai pujian kepada Bani Umayyah, Gerakan Islam di Hindia (1907), Sejarah Bani Salju (1925).
11.B. J Schriecke (1890-1945) pegawai tinggi di Indonesia, kemudian diangkat menjadi guru Antropology di Amsterdam. Karyanya : Mistik di Jawa disertainya mencapai gelar doctor (1916) dan pembahasan tentang islam (1915-1916).
12.Th. W. Juynboll (1866-1948), karyanya yaitu kupasan kitab pajak karangan Yahya bin Adam (Leiden 1896) jilid empat dari Shahih Bukhari (Leiden 1908), orientalisme dinegeri Belanda, Islam di Jawa (1914).
13.H. Kraemer (1888) kegiatannya mengembangkan Kristen Protestan di Jawa, kemudian diangkat menjadi guru sejarah agama di Universitas Leiden. Ia terhitung diantara penyelidik agama islam yang terkemuka. Karyanya : kumpulan tasawuf di Jawa pada abad ke XVI (Leiden 1921), islam di India sekarang (1931), tuntutan-tuntutan baru islam (1939), pertahanan islam (1935).
14.G. F. Pyper (1893) pegawai tinggi hidia Belanda yang terkenal ahli dalam hal islam modern. Kemudian diangkat menjadi dosen bahasa Arab di Amsterdam. Karyanya : Risalah Tentang Pemandangan Islam di Indonesia (Amsterdam 1944), Menara Azan di Jawa (1947), Islam di Indonesia (1950).
15.W. J. A. Kernkamp (1900) dosen bahasa Arab dan study Islam di Universitas Utrecht. Karyanya : Risalah mengenai Islam dan wanita (Amsterdam 1935), Hukum Islam di Hindia Timur (1945).

e.Amerika Serikat
1.W. Irving, diantara karangannya ialah: Sejarah Nabi Arab, dengan penutup : Kaedah-Kaedah Islam dan sumber-sumber keagamaan. Penaklukan Ganada, tebalnya 650 halaman.
2.R. J. H. Gottheil, diantara karyanya Sastra Timur, Muhammad Abdul Mufti Mesir, Studi Tentang Al-Ghazali.
3.S. Zewemer, ketua kaum misi di Timur Tengah, banyak karangannya tentang hubungan antara Kristen dan Islam. Lantaran terlalu fanatiknya sehingga menghilangkan nilai ilmiahnya. Dan karena itu pulalah ia berani berbohong dalam bidang research dan ilmiah. Diantara karangannya adalah Nabi Isa as, Ihya’ Al-Ghazali, Negeri-Negeri Arab semenjak Islam, Dalam Dunia Islam, Kaum Muslimin sekarang, Terjemahan Al-Qur’an, Buta Hurufnya Nabi.

f.Spanyol
Para penulis Spanyol pada masa itu, yang dalam karyanya antara lain bercerita tentang kontak-kontak dengan pihak Islam adalah : Juan de Mariana (Historia General de Espana), Sebastinanus Salmanticentis (Chronicon), Isidorus Pacensis (Epitolae), Juan de Ferreras (Historia de Espana), Rodericus Ximenes Toletanus (Chronice Rerum in Hispania Gestarum), Alfonso X (Cronica de Espana), Sampirus Astoricensis (Episcopus), Prudencio de Sandoval (Historia de Los Reyes de Castilla y Leon), Modesto Lafuente (Historia General de Espana), F.S. Casado (Historia de Espana), Lopes de Ayala (Cronica de Los Reyes de Castilla), Marquis de Mondejar (Vida de Alfonso X), Alfonso Nunes de Castro (Cronica Ghotica, Castillana y Austriaca), Geronimo Zurita (Anales de la Corona de Aragon), Gonzalo de Oviedo (Las Quincuagenas), Pedro de Abarca (Los Reyes de Aragon), Lucio Marineo (Conas Memorables), Juan A. Lorente (Historia Critica de la Inquisicion de Espana).

g.Portugal
Para penulis Portugal yang dalam karyanya juga bercerita tentang kontak-kontak dengan pihak Islam pada masa itu adalah : Diogo de Lemos (Historia general de Portugal), Antonio Ennes (Historia de Portugal), Fernao Lopes (Chronica del Rey Dom Pedro), Mattbaeus de pisano (De Bello Septensi), Gomes Eanes de Azurara (Cronica de Conde Dom Pedro de Menezes), Ruy de Pina (Chronica do Senhor Rey Dom Alfonso V), Agostino Manoel Vascencellos (Anacephaloeses), Damiao de Goes (Cronica de Senhor Rey Dom Manoel), Pin Beiro Chagas (Historia de Portugal), Luis de Menezes (Historia de Portugal restaurade).

h.Jerman
1.Munk, yang berasal dari Prusia meninggal tahun 1867, yang pandai dalam bahasa Hindu dan Arab. Dia menyusun satu Kitab mengenai geografi Palestina dan peninggalan-peninggalannya, sejarahnya yang dicetak di Paris tahun 1845.
2.Dietrici, telah menerbitkan risalah-risalah Ikhwanus Shafa dan juga mengutip dari yatiematud Dahri karangan Tsa’alibi.
3.Gustaf Weill, yang terkenal dengan tulisannya mengenai sejarah khalifah-khalifah dalam bahasa Jerman yang terdiri 5 jilid. Dia juga telah menterjemahkan Sierah Ibnu Hisyam ke dalam bahasa Jerman.
4.Torbecke, yang menerbitkan Kitabul Malahien karangan Ibnu Duraid, dan Kitab Duratul Ghawash karangan Al-Harieri, Kitabun Nahwi karangan Ash-Shibaghi, Kitabul Mufadldlaliyat.

IV.KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tokoh orientalis menulis karya-karyanya terpengaruh oleh masalah polotik, ekonomi atau agama. Mereka selalu menjurus untuk menghina dan merendahkan Islam, mengotori nama baik dan citra Islam, mencetuskan satu pernyataan bersama yang menjauhkan ummat Islam dari ajarannya. Dalam usaha untuk mewujudkan kemurtadan ummat Islam secara menyeluruh, mereka memulai dengan mengalihkan pandangan ummat Islam dari metode Islam kepada metode pengetahuan Barat.
Tetapi tidak semua orientalis menulis karyanya terpengaruh oleh masalah politik, ekonomi atau agama. Mereka mempelajari ketimuran dan ke-Islaman karena kegemaran mereka mendapatkan ilmu pengetahuan. Karena kesungguhan mereka, hasil-hasil penyelidikan mereka berupakan ilmu-ilmu yang jarang diketahui orang banyak. Banyaknya sumber ilmu pengetahuan dan bukti-bukti sejarah yang nilainya tinggi bermunculan karena jasa orientalis itu.
Banyak tokoh orientalis yang menghasilkan banyak karya tersebar di beberapa nagara Barat diantaranya di Perancis, Italia, Belanda, Inggris, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat dan Jerman.

V.PENUTUP
Demikian pembahasan makalah yang kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah sendiri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam pembuatan makalah yang lebih baik selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Bey, Islam dan Para Orientalist, Surabaya : PT Bina Ilmu, 1983
Ghurab, Ahmad Abdul Hamid, Menyingkap Tabir Orientalisme, terj. Basalamah, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1992
Hanafi,A, Orientalisme ditinjau Menurut Kaca Mata Agama, Jakarta: Al-Husna, 1981
jakub, Ismail, Orientalisme dan Orientalisten, Surabaya: CV Faizan, 1970
Jamilah, Maryam, Islam dan Orientalisme, terj. Machnun Husein, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997
Nurdi, Herry, Belajar Islam Dari Yahudi, Jakarta: Cakrawala Publising, 2006
Sou’yb, Joesoef, Orientalisme Dan Islam, Jakarta : PT Bulan Bintang, 1990
Umar, Muin, Orientalisme dan Study Tentang Islam, Jakarta:Bulan Bintang, 1978

Perkembangan dan Sumber Teori SuperVisi

I.PENDAHULUAN
Supervisi merupakan suatu pembinaan kepada para guru dan pengawas secara langsung dan efektif. Dalam pelaksanaannya seorang guru dibantu oleh seorang kepala sekolah dan diarahkan oleh supervisor agar guru itu bisa lebih baik dalam proses belajar mengajarnya.
Seorang superviser memberikan petunjuk-petunjuk dan nasehat-nasehat kepada guru-guru, untuk mendorong dan membimbing mereka kepada pemecahan masalah-masalah. Dalam hal ini hubungan antara superviser dan guru-guru bersifat ramah dan konstruktif, didasarkan atas kepentingan bersama dalam segala aspek dari program pengajaran dan pembelajaran yang tanggung jawabnya dipegang bersama, tentang pelaksanaannya juga bersama.
Dari uraian di atas, pemakalah akan menjelaskan lebih lanjut tentang perkembangan supervisi.

II.RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini kami dapat mengambil beberapa pokok permasalahan yang perlu dibahas, yaitu:
A.Bagaimana supervisi masa awal?
B.Bagaimana supervisi ilmiah?
C.Bagaimana supervisi manusiawi?
D.Bagaimana supervisi masa sekarang?

III.PEMBAHASAN
A.Supervisi Masa Awal
Supervisi adalah istilah yang dapat dikatakan baru dikenal di dunia pendidikan di Indonesia. Istilah ini muncul diperkirakan pada awal tahun 60-an. Diperkenalkannya istilah supervisi seiring dengan diberikannya mata kuliah administrasi pendidikan di beberapa IKIP di Indonesia, yang kemudian disusul pula dengan dijadikannya administrasi pendidikan sebagai mata pelajaran dan bahan ujian pada SGA/SPG pada tahun ajaran 1965-1966, jadi tidaklah mengherankan kalau ada dari kalangan pendidik sendiri masih ada asing dengan istilah ini, terutama bagi mereka yang menamatkan pendidikan guru, baik di tingkat menengah keguruan maupun pendidikan tinggi pada sebelum tahun 70-an.
Dahulu, istilah yang digunakan untuk kegiatan serupa ini adalah inspeksi. Pengertian yang terkandung dalam kedua istilah inspeksi dan supervisi tidaklah sama. Secara historis di Indonesia lebih dikenal istilah inspeksi. Orang yang melakukan pekerjaan inspeksi disebut inspektur, tugasnya ialah mengadakan pengawasan terhadap penyelenggaraan sekolah-sekolah.
Supervisi masa awal tidak lain refleksi dari kondisi masyarakat pada saat itu. Pada saat kekuasaan yang otoriter dan feudal, akan berpengaruh pada sikap pemimpin yang otokrat dan korektif, pemimpin cenderung untuk mencari – cari kesalahan. Perilaku supervisi ialah mengadakan inspeksi untuk mencari kesalahan dan menemukan kesalahan. Kadang – kadang bersifat memata – matai. Perilaku seperti ini disebut Snoopervision (memata – matai).
Pekerjaan supervisor yang bermaksud hanya untuk mencari kesalahan adalah suatu permulaan yang tidak berhasil. Mencari – cari kesalahan dalam membimbing sangat bertentangan dengan prinsip dan tujuan supervisi pendidikan. Akibatnya guru – guru merasa tidak puas, dan ada dua sikap yang tampak dalam kinerja guru :
- Acuh tak acuh ( masa bodoh )
- Menantang ( agresif )
Pada abad ke-18, supervisi dilakukan oleh panitia kantor atau panitia sekolah atau anggota pendidikan. Mereka ini diangkat karena kemahirannya akan metode-metode mengajar. Pada waktu-waktu tertentu mereka datang berkunjung ke sekolah untuk melihat guru-guru mengajar. Mereka melakukan inspeksi ke sekolah-sekolah, karena itu muncul istilah inspektur bagi mereka. Tugas inspeksi ialah mengamati apakah guru mempraktekkan metode-metode yang telah diperintahkan. Tugas mereka adalah untuk mengetahui sampai di mana kepandaian guru-guru itu mengajar, bukan memperbaiki kekeliruan-kekeliruan yang dibuat oleh guru. Di sini supervisor hanya bertugas mengkritik dan menegur saja, tidak menunjukkan bagaimana cara memperbaiki diri.
Pada abad ke-19, supervisor adalah para pegawai kantor pengawas pendidikan, yang di Indonesia dapat disamakan dengan kantor perwakilan departemen pendidikan dan kebudayaan, baik di tingkat propinsi, kabupaten, maupun kecamatan. Pada abad ini, tugas supervisor tidak hanya mengontrol saja tapi sekarang memperhatikan individualitas guru, memperbaiki proses pendidikan, menunjukkan kepada guru bagaimana mengajar dengan baik, membimbing guru serta memberikan kesempatan mengeluarkan pendapat dan berdiskusi.

B.Supervisi Ilmiah
John D. McNeil (1982), menyatakan bahwa terdapat tiga pandangan mengenai supervisi ilmiah sebagai berikut :
Pertama, supervisi ilmiah dipandang sebagai kegiatan supervisi yang dipengaruhi oleh berkembangnya manajemen ilmiah dalam dunia industri. Menurut pandangan ini, kekurangberhasilan guru dalam mengajar, harus dilihat dari segi kejelasan pengaturan serta pedoman- pedoman kerja yang disusun untuk guru. Oleh karena itu, melalui pendekatan ini, kegiatan mengajar harus dilandasi oleh penelitian, agar dapat dilakukan perbaikan secara tepat.
Kedua, supervisi ilmiah dipandang sebagai penerapan penelitian ilmiah dan metode pemecahan masalah secara ilmiah bagi penyelesaian permasalahan yang dihadapi guru di dalam mengajar. Supervisor dan guru bersama-sama mengadopsi kebiasaan eksperimen dan mencoba berbagai prosedur baru serta mengamati hasilnya dalam pembelajaran.
Ketiga, supervisi ilmiah dipandang sebagai democratic ideology. Maksudnya setiap penilaian atau judgment terhadap baik buruknya seorang guru dalam mengajar, harus didasarkan pada penelitian dan analisis statistik yang ditemukan dalam action research terhadap problem pembelajaran yang dihadapi oleh guru. Intinya supervisor dan guru harus mengumpulkan data yang cukup dan menarik kesimpulan mengenai problem pengajaran yang dihadapi guru atas dasar data yang dikumpulkan. Hal ini sebagai perwujudan terhadap ideologi demokrasi, di mana seorang guru sangat dihargai keberadaannya, serta supervisor menilai tidak atas dasar opini semata.
Pandangan tersebut tentunya sampai batas tertentu saat ini masih relevan untuk diterapkan. Pandangan bahwa guru harus memiliki pedoman yang baku dalam mengajar, perlu juga dipertimbangkan. Demikian pula pendapat bahwa guru harus dibiasakan melakukan penelitian untuk memecahkan problem mengajarnya secara ilmiah, dapat pula diadopsi. Pandangan terakhir tentunya harus menjadi landasan sikap supervisor, di mana ia harus mengacu pada data yang cukup untuk menilai dan membina guru.

C.Supervisi Manusiawi
Pada supervisi ini, supervisor tidak mau memandang guru sebagai komponen-komponen mesin sekolah yang dikendalikan oleh kepala sekolah dan supervisor sebagai operatornya. Kepala sekolah, supervisor dan guru sama-sama mempunyai kemauan untuk mereka sumbangkan kepada pengembangan sekolah. Tugas supervisor membimbing para guru dan para personalia. Supervisor juga mendorong mereka untuk berpartisipasi menentukan kebijakan sekolah dan memotivasi mereka untuk berinisiatif. Personalia sekolah disini meliputi para pegawai tata usaha, para siswa, dan orang-orang luar yang tertarik kepada penidikan.

D.Supervisi Masa Sekarang
Supervisi pada masa sekarang sering disebut supervisi modern. Supervisi ini mempunyai ciri-ciri dinamis dan demokratis yang merefleksikan vitalitas pemahaman dan kepemimpinan yang berbobot. Supervisi yang demokratis menghargai kepribadian guru-guru, guru sebagai individu yang memiliki kebebasan berfikir dan berinisiatif untuk mengembangkan kemampuannya untuk berpartisipasi dalam perbaikan pengajaran.
Karakteristik supervisi modern sebagai berikut:
Pertama, menciptakan dan mempertahankan antar hubungan yang memuaskan diantara semua anggota staf. Kondisi seperti ini merupakan dasar paling utama dalam melaksanakan supervisi. Dalam supevisi pendidikan hubungan supervisor dengan personalia sekolah terutama guru-guru juga merupakan modal bagi keberhasilan supervisi. Hubungan tersebut hendaklah bersifat terbuka, tidak ada yang dirahasiakan, mau dan berani menegur serta tidak tersinggung bila ditegur. Itulah yang disebut hubungan persahabatan.
Kedua, ialah demokratis, servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan, tapi berdasarkan rasa kesejawatan.
Ketiga adalah komprehensif. Suatu supervisi yang berlangsung mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan sekolah menengah tingkat atas yang mencakup beberapa sekolah untuk wilayah tertentu. Bentuk dan isi supervisi untuk tingkat-tingkat sekolah itu tidak boleh berbeda-beda. Kesamaan tersebut adalah kesamaan metode belajar mengajarnya atau prinsip mengajarnya. Misalnya semua menggunakan prinsip CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), sehingga belajar siswa dari satu tingkat sekolah ke tingkat yang lain menjadi lancar sebab sudah biasa dengan CBSA. Begitu pula materi yang dipelajari secara prinsip harus sama, yaitu dapat menunjang pembentukan manusia seutuhnya, hanya tingkat kesukarannya yang berbeda.

IV. KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa istilah supervisi muncul diperkirakan pada awal tahun 60-an. Istilah yang digunakan untuk kegiatan serupa ini adalah inspeksi. Pada abad ke-18, supervisi dilakukan oleh panitia kantor atau panitia sekolah atau anggota pendidikan. Tugas mereka adalah untuk mengetahui sampai di mana kepandaian guru-guru itu mengajar, bukan memperbaiki kekeliruan-kekeliruan yang dibuat oleh guru. Pada abad ke-19, tugas supervisor tidak hanya mengontrol saja tapi sekarang memperhatikan individualitas guru, memperbaiki proses pendidikan, menunjukkan kepada guru bagaimana mengajar dengan baik, membimbing guru serta memberikan kesempatan mengeluarkan pendapat dan berdiskusi.
John D. McNeil (1982), menyatakan bahwa terdapat tiga pandangan mengenai supervisi ilmiah. Pandangan tersebut tentunya sampai batas tertentu saat ini masih relevan untuk diterapkan. Pada supervisi manusiawi, supervisor tidak mau memandang guru sebagai komponen-komponen mesin sekolah yang dikendalikan oleh kepala sekolah dan supervisor sebagai operatornya. Supervisi pada masa sekarang sering disebut supervisi modern. Supervisi ini mempunyai ciri-ciri dinamis dan demokratis yang merefleksikan vitalitas pemahaman dan kepemimpinan yang berbobot.

V. PENUTUP
Demikian pembahasan makalah yang kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah sendiri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam pembuatan makalah yang lebih baik selanjutnya.


















DAFTAR PUSTAKA

Ametembun, Supervisi Pendidikan, Bandung : Penerbit SURI, 1981
Arikunto, Suharsimi, Organisasi Dan Administrasi Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan. Jakarta: P2LPTK, 1988
Mufidah, Luk-Luk Nur, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta : Teras, 2009
Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 1992
Sahertian, Piet A., Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000
Soetopo, Hendayat dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Malang : Bina Aksara, 1984
Sutrisna, Oteng, Supervisi dan Administrasi Pendidikan, Bandung: Jemmars, 1979
http://denovoidea.wordpress.com/2009/02/23/supervisi-pengajaran-antara-konsep-dan-praktik/ didownload tgl 19 Maret 2011